BINTAN, KOMPAS.com - Setelah melalui proses panjang, akhirnya dua lokalisasi atau tempat prostitusi yang ada di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, ditutup.
Dua lokalisasi tersebut yakni Bukit Senyum di Kilometer 79 Bintan Utara dan Bukit Indah Kilometer 24 Toapaya, Bintan.
Dari dua lokalisasi itu, terdapat 56 pekerja seks komersial (PSK) yang juga langsung dipulangkan hari ini juga, Senin (16/9/2019).
Baca juga: Risma Kumpulkan Sumbangan Bantu Pendidikan dan Modal Usaha Warga Eks Lokalisasi Tambak Asri
Tidak saja dibiayai proses pemulangannya, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI juga memberikan bantuan yang nantinya bisa dipergunakan untuk modal usaha setelah sampai di kampung halaman mereka.
Direktur Rehabilitas Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos RI, Waskito Budi Kusumo mengatakan, pemulangan ini bertujuan untuk mengurangi tingkat prostitusi di Bintan yang kian marak.
Proses pemulangan ini bekerjasa sama dengan pihak lembaga swadaya masyarakat (LSM), Dinas Sosial Pemkab Bintan untuk melakukan pendampingan selama satu tahun.
Dari 56 PSK tersebut, rata-rata berasal dari pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
"Tantangan setelah pemulangan PSK ini, tidak menutup kemungkinan mereka akan datang kembali," kata Waskito saat dihubungi, Senin.
Kemensos berusaha mendidik serta mengubah sikap PSK tersebut agar tidak kembali ke masa lalu.
Ini diharapkan bisa mengembalikan eks PSK kepada titik nol dimulainya kehidupan baru bagi mereka.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan