Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Tips agar Masyarakat Aman Pakai Gas Elpiji

Kompas.com - 16/09/2019, 16:08 WIB
Ari Maulana Karang,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Bahan bakar LPG (Liquid Petroleum Gas) yang biasa dikenal dengan elpiji, saat ini sudah menjadi bahan bakar utama yang digunakan sehari-hari di masyarakat, baik untuk keperluan memasak di rumah hingga usaha.

Pertamina, sebagai produsen gas elpiji terus melakukan upaya sosialisasi penggunaan elpiji yang tepat dan aman.

Ajang Gebyar Masyarakat Garut Selatan (GMGS) yang dihadiri ribuan warga Garut selatan, Minggu (15/9/2019), dijadikan ajang oleh Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III dan Hiswanamigas untuk mensosialisasikan penggunaan gas elpiji yang tepat dan aman.

Baca juga: Masyarakat Garut Selatan Inginkan Percepatan Pemekaran

Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menyampaikan, ada beberapa tips agar bisa aman menggunakan elpiji.

Tips yang pertama adalah memastikan kondisi ruangan dapur memiliki ventilasi yang cukup.

“Tabungnya juga harus ditempatkan dengan sirkulasi udara dan ventilasi yang baik,” kata Dewi.

Setelah dapur memiliki ventilasi yang cukup, menurut Dewi, tips aman lainnya adalah menggunakan regulator yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Setelah ruangan dan regulator memenuhi standar keamanan, maka poin lain yang harus diperhatikan adalah klem yang terpasang pada kedua ujung selang.

Menurut dewi, klem harus dipastikan terpasang erat.

“Pastikan selang regulator tidak tertekuk atau tertindih,” kata Dewi.

Tips lain yang harus diperhatikan oleh masyarakat agar aman menggunakan elpiji yaitu, memperhatikan segel (security seal cap) dan tersedianya karet hitam (rubber seal) di tabung gas yang kondisinya dalam keadaan baik.

“Sebelum menyalakan kompor, cek dulu apakah ada bau khas gas elpiji, jika aman bisa langsung nyalakan kompor,” kata dia.

Dewi menceritakan, masyarakat juga harus rutin melakukan pengecekan regulator dan selang, terutama yang sering terkena tumpahan makanan.

Jika didapati ada kebocoran gas, menurut Dewi, yang harus dilakukan masyarakat adalah mematikan kompor dan sumber api lainnya, serta aliran listrik di dalam rumah.

“Segera lepas regulator, bawa tabung keluar atau ruang terbuka dan jauhkan dari sumber api,” kata Dewi.

Selain bisa menggunakan gas elpiji secara aman, Dewi pun meminta masyarakat untuk sadar akan peruntukan penggunaan gas elpiji yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pertamina, merasa perlu mengingatkan kembali peruntukan elpiji bersubsidi 3 kilogram untuk masyarakat miskin dan usaha mikro.

Hal ini, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009.

“Kita berharap konsumen rumah tangga maupun pengusaha kuliner dan perhotelan yang sudah berkembang, dapat terinspirasi beralih menggunakan elpiji non subsidi seperti bright gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram serta elpiji 50 kilogram,” kata Dewi.

Baca juga: Kisah Afuk, Kayuh Sepeda Onthel Sejauh 276 Kilometer untuk Kembalikan Dompet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com