Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kabut Asap, Puluhan Ribu Warga Terserang ISPA hingga Warga Salat Minta Hujan

Kompas.com - 16/09/2019, 11:10 WIB
Rachmawati

Editor

Untuk mengantisipasi bertambahnya penderita ISPA, Dinkes Kalsel sudah membuka pelayanan kesehatan selama 24 jam.

"Untuk daerah-daerah yang parah, yang tinggi kasus ISPA, kita minta Puskesmas di sana buka 24 jam," tutur Muslim.

Baca juga: Ini Penyebab Bayi 4 Bulan di Sumsel Meninggal, Sesak Napas Diduga Terpapar Kabut Asap

 

3. Warga salat minta hujan

Ribuan warga Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menggelar Salat Istisqa untuk meminta hujan. Salat minta hujan digelar di Halaman Masjid Agung Al Ikhlas Ketapang, Minggu (15/9/2019).

Salat Istisqa ini digelar setelah hampir dua bulan Kabupaten Ketapang dilanda kekeringan, yang memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan menyebabkan kabut asap.

"Saat ini, kabut asapnya sudah terlalu pekat. Kami shalat untuk meminta hujan kepada Allah SWT," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ketapang, Faisal Maksum, Minggu sore.

Sementara itu, Wakil Bupati Ketapang, Suprapto mengungkapkan selama dua bulan sudah berupaya untuk melakukan pemadaman kebakaran baik melalui udara maupun darat.

"Saat ini status tanggap darurat belum ditentutkan, pemda masih melakukan evaluasi," terang dia.

Baca juga: Kabut Asap Semakit Tebal, Ribuan Warga Gelar Shalat Minta Hujan

 

4. Bandara Supadio Pontianak lumpuh

Sejumlah penumpang menunggu jadwal keberangkatan di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (15/9/2019).KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA Sejumlah penumpang menunggu jadwal keberangkatan di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (15/9/2019).
Berdasarkan situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pontianak, Minggu (15/9/2019), jarak pandang di bawah 1.000 meter

Kondisi tersebut mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.

"Kondisi hari ini yang terparah. Sebelumnya, memang sempat ada delay, tapi cepat membaik," kata Plt Officer in Charger di Bandara Supadio Pontianak, Andri Felani, Minggu sore.

Andri menuturkan, penerbangan berjalan normal hanya hingga pukul 08.45 WIB. Saat itu, Bandara Supadio Pontianak sempat memberangkatkan 7 pesawat dan mendaratkan 3 pesawat.

"Namun, di atas jam 08.45 WIB, kondisi cuaca memburuk. Jarak pandang di bawah 1.000 meter," ungkap dia.

Setidaknya ada 50 aktivitas penerbangan yang terganggu. Dari 25 rencana penerbangan, 19 di antaranya dibatalkan dan 6 ditunda.

Selain itu ada 25 juga rencana pendaratan pesawat. Namun, karena kondisi masih berkabut, 18 dibatalkan dan 7 pesawat kembali ke bandara asal.

Baca juga: Bandara Supadio Pontianak Lumpuh karena Kabut Asap, 37 Penerbangan Dibatalkan

 

5. Pemprov Riau buka 14 posko dan rumah singgah

Prajurit TNI dari Kodim 0301 Kota Pekanbaru dibantu Masyarakat Peduli Api (MPA) berusaha menghalau api yang membakar semak belukar dengan alat seadanya saat menunggu bantuan petugas Pemadam datang ke lokasi lahan gambut yang terbakar di Pekanbaru, Riau, Kamis (12/9/2019). Tidak adanya sumber air di lokasi lahan yang terbakar membuat petugas kewalahan untuk melakukan pemadaman di lokasi tersebut.ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN Prajurit TNI dari Kodim 0301 Kota Pekanbaru dibantu Masyarakat Peduli Api (MPA) berusaha menghalau api yang membakar semak belukar dengan alat seadanya saat menunggu bantuan petugas Pemadam datang ke lokasi lahan gambut yang terbakar di Pekanbaru, Riau, Kamis (12/9/2019). Tidak adanya sumber air di lokasi lahan yang terbakar membuat petugas kewalahan untuk melakukan pemadaman di lokasi tersebut.
Penanggung Jawab (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau Ahmad Syah Harrofie mengatakan, terdapat 14 posko dan rumah singgah yang dibuka di Pekanbaru, Minggu (15/9/2019) untuk warga terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kota Pekanbaru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com