KETAPANG, KOMPAS.com - Ribuan warga Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menggelar shalat Istisqa untuk meminta hujan.
Shalat digelar di Halaman Masjid Agung Al Ikhlas Ketapang, Minggu (15/9/2019).
Shalat Istisqa ini digelar setelah hampir dua bulan Kabupaten Ketapang dilanda kekeringan, yang berakibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) disertai kabut asap.
"Saat ini, kabut asapnya sudah terlalu pekat. Kami shalat untuk meminta hujan kepada Allah SWT," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ketapang, Faisal Maksum, Minggu sore.
Baca juga: Atasi Karhutla di Riau, Pemerintah Siagakan 3 Pesawat untuk Hujan Buatan
Dia berharap, hujan dapat segera turun sehingga bencana kabut asap yang disebabkan oleh tangan manusia bisa teratasi.
Salah seorang warga Ketapang, Teo Bernadhi mengaku, kabut asap yang terjadi saat ini merupakan yang terparah sejak tahun 2015 lalu.
"Kabut asap yang ditimbulkan dari lahan gambut yang terbakat akan sangat berpengaruh terhadap pernapasan," ucap dia.
Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan di Ketapang sudah semakin meluas. Selain karena memang tidak ada hujan, pencegahan yang dilakukan juga tidak maksimal.
"Pemerintah daerah kurang memaksimalkan peran-peran perusahaan perkebunan untuk memadamkan api yang terbakar di dekat lahan mereka," ucap dia.
Baca juga: Hingga Minggu, Polda Riau Sudah Tetapkan 47 Tersangka Kasus Karhutla
Sementara itu, Wakil Bupati Ketapang, Suprapto mengungkapkan, upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan sudah dilakukan pihaknya bersama dengan pihak terkait selama kurang lebih dua bulan lamanya, baik melalui pemadaman lewat udara hingga darat.
"Saat ini status tanggap darurat belum ditentutkan, pemda masih melakukan evaluasi," terang dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.