Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam II Sriwijaya Keluhkan Minimnya Dukungan Kepala Daerah soal Karhutla

Kompas.com - 15/09/2019, 13:37 WIB
Amriza Nursatria,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRALAYA, KOMPAS.com - Pangdam II Sriwijaya Mayjen Irwan kembali datang ke lokasi kebakaran lahan gambut di Kebun Raya Sriwijaya Sumatera Selatan di Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (14/9/2019).

Kedatangan Mayjen Irwan untuk kedua kali itu untuk memeriksa proses pemadaman kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kebun Raya Sriwijaya yang hingga hari kelima ini belum padam sepenuhnya.

Tiba di lokasi Mayjen Irwan langsung memeriksa lokasi lahan gambut yang terbakar di lokasi kebun raya yang masih mengeluarkan asap meski sudah padam.

Ia ditemani Danrem 044 Garuda Dempo Kolonel Sonny Septiono dan Danlanud Sultan Mahmud Badaruddin 2 Palembang Kolonel Udara Heri Sutrisno, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah dan Dandim 0402 OKI - Ogan Ilir Letkol Riyandi. 

Baca juga: Warga Tiga Desa Dikerahkan Atasi Kebakaran Lahan di Kebun Raya Sriwijaya

Pangdam juga melihat proses pemadaman lahan gambut yang terbakar dengan cara membasahi lokasi yang terus mengeluarkan asap.

Kebakaran lahan di dalam Kebun Raya Sriwijaya sendiri sudah berlangsung lima hari atau mulai hari Minggu (8/9/2019). Lahan jenis gambut yang  dengan kedalaman hingga 2 meter membuat api tak mudah dipadamkan.

Minta dukungan Bupati hingga Gubernur Sumsel

Pangdam II Sriwijaya Mayjen Irwan dalam kesempatan itu mengimbau kepala daerah seperti gubernur dan bupati mendukung proses penanggulangan karhutla yang sedang dilakukan oleh satuan tugas gabungan (Satgasgab) penanggulangan kebakaran lahan di daerahnya.

Pangdam meminta kepala daerah terutama bupati terjun ke lapangan melihat proses pemadaman kebakaran lahan.

“Mohon didukunglah oleh pemerintah daerah, pak bupati, pak gubernur, masyarakat yang membantu pemadaman kebakaran termasuk TNI Polri dan Manggala Agni yang sudah ada di lapangan,” katanya. 

Baca juga: Kebakaran Lahan di Kebun Raya Sriwijaya Meluas

Diakui Mayjen Irwan dukungan kepala daerah masih sangat kurang dalam proses penanggulangan kebakaran lahan.

Untuk itu mayjen irwan mengajak kepala daerah tersebut bersama-sama personel TNI-Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat terjun ke lapangan membantu proses pemadaman.

“Peran pemerintah daerah itu masih kurang, disini pak kades sudah ada, pak camat ada, mungkin perlu pak bupati nengok ke sini melihat apa kesulitan masyarakat, apa kekurangan personel satgasgab dalam rangka mengatasi kebakaran lahan sebab ini wilayah beliau masak tidak ditengok, kita sudah di sini, tidur di sini bersama masyarakat” katanya. 

Kepala daerah, lihatlah rakyat susah akibat kabut asap...

Pangdam Mayjen Irwan mengingatan bahwa tanggungjawab  penanggulangan bencana termasuk bencana kebakaran lahan ini ada pada kepala daerah masing-masing. 

Untuk itu pangdam mengajak turun melihat kondisi rakyatnya yang saat ini sedang kesusahan.

“Penangung jawab kejadian bencana di daerah adalah kepala daerah, kita TNI-Polri dan masyarakat hanya membantu," katanya. 

Sedangkan kendala dalam melakukan pemadaman jelas Mayjen Irwan adalah peralatan yang kurang.

“Dalam pelaksanan pemadaman kita perlu dukungan terutama masyarakat, kalau TNI-Polri sudah ada dukungan (peralatan) dari Manggala Agni dan BPBD, namun masyaraat perku dukugan -peralatan dari pemerintah setempat,” katanya. 

Baca juga: Kebakaran di Kebun Raya Sriwijaya, 10 Hektar Tanaman Langka Hangus

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com