KOMPAS.com — Veronica Koman mengatakan, saldo rekening miliknya dalam batas nominal yang wajar sebagai pengacara yang juga kerap melakukan penelitian.
Pernyataan itu menanggapi soal saldo di rekeningnya yang dianggap tak wajar oleh pihak kepolisian.
Selain itu, Veronica juga mengakui pernah menarik uang di Papua ketika dirinya berkunjung ke Papua, dengan nominal yang sewajarnya untuk biaya hidup sehari-hari.
Berita Veronica Koman tanggapi soal saldo di rekeningnya yang dianggap polisi tak wajar masih menjadi perhatian para pembaca Kompas.com.
Sementara itu, berita video saat gudang isi bahan peledak Mako Brimob Jateng meledak juga masih jadi perhatian pembaca.
Dari video yang beredar terlihat api dan asap membubung sehingga membuat warga kocar-kacir.
Berdasarkan kesaksian warga yang berada di sekitar Mako Brimob di kawasan Srondol, Jawa Tengah, terdengar bunyi ledakan pada pukul 07.05 WIB.
Berikut ini 5 berita populer nusantara selengkapnya:
Veronica menganggap pemeriksaan rekening pribadinya tidak ada sangkut pautnya dengan tuduhan pasal yang disangkakan kepada dirinya, sehingga dia menilai ini adalah bentuk penyalahgunaan wewenang kepolisian.
"Apalagi kemudian menyampaikannya ke media massa dengan narasi yang teramat berlebihan," kata Veronica dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (14/9/2019).
Bagi Veronica, waktu dan energi yang negara ini alokasikan untuk menyampaikan propaganda negatif selalu jauh lebih besar ketimbang yang betul-betul digunakan untuk mengusut dan menyelesaikan pelanggaran HAM yang saat ini terjadi di Papua.
"Secara terang benderang, kita melihat metode ‘shoot the messenger’ sedang dilakukan aparat untuk kasus ini. Ketika tidak mampu dan tidak mau mengusut pelanggaran/kejahatan HAM yang ada, maka seranglah saja si penyampai pesan itu," jelasnya.
Baca juga: Veronica Koman Tanggapi soal Saldo di Rekeningnya yang Dianggap Polisi Tak Wajar
Sari warga yang berada di sekitar Mako brimob di kawasan Srandol, Jawa Tengah mendengar bunyi ledakan pada pukul 07.05 WIB.