Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Danau Asmara, Permata Keindahan di Ujung Timur Flores

Kompas.com - 15/09/2019, 09:20 WIB
Nansianus Taris,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Jika di ujung barat pulau Flores punya Pulau Komodo, maka di ujung timur pulau berjuluk nusa bunga ini itu ada destinasi wisata yang eksotik dan layak dikunjungi, yakni Danau Asmara

Danau Asmara bisa jadi salah satu destinasi yang tersembunyi karena gegapnya berita tentang Flores yang berkutat hanya pada komodo dan juga Danau Kelimutu di kabupaten Ende. 

Danau Asmara terletak di Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, kabupaten Flores Timur.

Jarak tempuh dari pusat kota Larantuka ke danau ini adalah 40-an kilometer. Bisa ditempuh dalam waktu 40 menit sampai satu jam perjalanan.

Di balik cerita mistis dan romantis, danau ini sebenarnya terbentuk akibat letusan gunung Sodoberawao pada 400-500 sebelum masehi.

Baca juga: Bersemi di Danau Asmara

Paulus Ruron, warga kecamatan Tanjung Bunga menuturkan tentang asal mula nama Danau Asmara. Nama lain dari danau Asmara adalah danau Waibelen.

Penyebutan Danau Waibelen menjadi Danau Asmara terjadi sekitar tahun 1970-an. 

Kisah asmara tak direstui orang tua

Bermula dari kisah sepasang sejoli yang lagi dimabuk asmara. Laki-laki bernama Lio Kelen dan yang wanita bernama Nela Kelen. 

Kisah asmara keduanya tak direstui orang tua karena mereka masih punya ikatan kekerabatan keluarga yang masih sangat rapat. Keduanya berasal dari kampung Tengadei Desa Waibao.

Danau Waibelen kala itu, menjadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat Desa Waibao yang terdiri dari kampung Keka, Tengadei, Riangpuho, dan Lebao.

Setiap hari, warga turun ke danau untuk mengambil air, memenuhi kebutuhannya sehari- hari, baik untuk minum, mandi ataupun mencuci. Seperti pemuda dan pemudi yang lain, Lio dan Nela pun sering ke danau untuk melakukan aktivitas yang sama.

"Perjalanan asmara sepasang sejoli ini tetap tidak direstui oleh kedua orang tua mereka. Mendapat penerimaan demikian, keduanya bersepakat bunuh diri di Danau Waibelen, tempat yang hampir setiap hari mereka kunjungi," tutur Paulus saat ditemui Kompas.com di sekitar danau, Jumat (13/9/2019). 

Baca juga: Belajar dari Kisah Salahudin, Penderita Gangguan Jiwa yang Kelola Rumah Sampah di Flores

Ia melanjutkan, keduanya lantas menyusuri jalan menurun ke danau pada jalan yang biasa mereka lewati bersama warga lain dari kampung Tengadei, dan sebelum berjalan masuk dan menceburkan diri ke dalam danau, mereka beristirahat dan duduk di pinggir danau.

Hal itu terbukti dengan ditemukan sepucuk surat dari mereka berdua di pinggir danau yang dijepit di selah pohon tidak jauh dari tempat mereka bunuh diri.

Dalam surat mereka menulis singkat. Tulisan itu berbunyi "kalau bapa mama ingin mencari emas, maka carilah ke dalam danau". 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com