PEKANBARU, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau masih berlangsung hingga bulan Oktober 2019.
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Rajab saat diwawancarai Kompas.com usai mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan dan Pencegahan Karhutla di Gedung Daerah Riau di Pekanbaru, Sabtu (14/9/2019).
"Untuk Riau, kami perkirakan kemarau sampai dengan pertengahan Oktober, dan musim hujan di pertengahan bulan Oktober 2019," katanya.
Baca juga: Kabut Asap Pekat di Riau, Ini Bahaya Jangka Pendek dan Panjangnya
Dia mengatakan, intensitas hujan di pertengahan Oktober, diprediksi masih rendah hingga sedang.
"Tapi nanti puncak musim hujannya sekitar Desember 2019," sambung Fachri.
Sementara itu, kabut asap masih pekat menyelimuti Bumi Lancang Kuning. Kata Fachri, kabut asap di Riau, juga dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Baca juga: Kabut Asap di Riau, Masyarakat Diminta Pilih Penerbangan Setelah Jam 9 Pagi
"Kabut asap di Riau sebenarnya akumulasi dari hotspot (titik panas) di Riau sendiri dan juga hotspot di Jambi dan Sumsel," sebut Fachri.
Karena, ulas dia, saat ini arah angin dari tenggara, sehingga memungkinkan arah angin dari selatan bergerak ke utara.
Sebagaimana diketahui, sejak lima hari terakhir kabut asap pekat menyelimuti Riau. Salah satu wilayah yang paling parah terdampak, yakni Kota Pekanbaru.
Dampak kabut asap ini, sebagian besar masyarakat banyak jatuh sakit, seperti sesak napas, batuk pilek, dan muntah-muntah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.