Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekarang Kami Tidak Malu Lagi dengan Warga Timor Leste"

Kompas.com - 14/09/2019, 07:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Misalnya dulu, sebelum ada batas negara, wilayah Motaain merupakan daerah persawahan, tapi setelah ditetapkan batas negara. Dulunya yang bertani di sawah sekarang bergeser menjadi pekerja di batas dengan gaji bulanan," ujarnya.

Infrastruktur di wilayah Silawan saat ini lebih maju dan lebih modern dibandingkan sebelumnya.

"Saya bertugas di Silawan sejak 2005. Kalau saya bandingkan dengan dulu, saat ini jauh lebih maju. Banyak bangunan megah, jalan dulu sempit dan berlubang, tapi sekarang lebar dan aspal bagus," ujar Anato yang juga menjadi pengurus LSM CIS Timor.

Sebagai pemerhati perbatasan dan pengurus LSM, Anato menilai, poin penting adalah pada peningkatan sumber daya manusia di Silawan.

Menurutnya, belum ada kreativitas warga untuk menciptakan peluang usaha di perbatasan.

Ia mencontohkan soal pembuatan kerajinan tangan atau suvenir bagi pelintas batas ataupun wisatawan yang berkunjung ke PLBN Motaain belum dilakukan warga Silawan.

"Pembangunan infrastruktur yang besar harus diikuti pembangunan sumber daya manusia juga," kata Anato.

Anato berharap, semua orang dapat menjaga dan merawat PLBN Motaain karena menjadi kebanggaan Indonesia, Provinsi NTT, Kabupaten Belu, dan Desa Silawan.

Meningkatkan ekonomi

Bupati Belu Willy Lay mengatakan, keberadaan PLBN Motaain telah meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Silawan hingga Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.

Pertumbuhan ekonomi dan pedapatan per kapita warga di Kabupaten Belu terus meningkat.

"Pertumbuhan ekonomi sekarang di Kabupaten Belu naik menjadi 6,03 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 5 persen. Sementara pendapatan per kapita masyarakat meningkat dari Rp 13 juta menjadi Rp 14 juta. Angka itu masih di atas kabupaten lain di NTT," ujar Willy.

Sejumlah faktor yang membuat pendapatan perkapita masyarakat meningkat ialah adanya lapangan kerja baru, perdagangan lintas batas, dan pembangunan PLBN Motaain.

PLBN Motaain, kata Willy, kini menjadi obyek wisata baru yang dikunjungi warga dari kabupaten lain di NTT hingga warga Timor Leste.

Baca juga: Kisah 7 Surat Ibunda BJ Habibie, Ungkapkan Kerinduan hingga Nasihat

Karena lokasi PLBN berada dekat pantai dan pegunungan, diharapkan perhatian pemerintah pusat untuk membangun menjadi satu kawasan sehingga pengunjung bisa menikmati suasana wisata yang lengkap.

Dari catatannya, dalam setahun sedikitnya 161.000 warga Timor Leste berkunjung ke Kabupaten Belu melalui PLBN Motaain.

"Karena itu, kami sangat berterima kasih secara khusus kepada Pak Jokowi dan kami berharap, Pak Jokowi datang lagi ke Atambua," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com