Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Pekanbaru yang Kini Takut Keluar Rumah karena Kabut Asap

Kompas.com - 13/09/2019, 20:01 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejak empat hari terakhir, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Kondisi ini membuat warga menjadi takut keluar rumah.

Sejumlah warga mengaku takut keluar rumah karena sudah merasakan dampak kabut asap seperti sesak napas, batuk pilek, dan kepala pusing.

Apalagi, Jumat (13/9/2019), kabut asap semakin mengkhawatirkan. Jarak pandang pada siang hari hanya sekitar 200 meter, yang terpantau di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.

Baca juga: Terpapar Kabut Asap, Warga Pekanbaru Antre Oksigen di Posko Kesehatan

Dampak kabut asap ini, kualitas udara di Pekanbaru tidak sehat hingga berbahaya. Otomatis akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Salah seorang ibu rumah tangga (IRT), Rozalinda (35), mengaku takut keluar rumah karena kabut asap.

"Ya, jadi takut keluar rumah. Walaupun rumah sudah ditutup semua, tapi asap masih terasa. Udah nyampe di posko kesehatan ini baru terasa nyaman," ucap Rozalinda saat ditemui Kompas.com di salah satu posko kesehatan 

Dia mengeluhkan sesak napas dan kepala pusing akibat kabut asap.

"Sudah empat hari saya sakit. Sesak napas, batuk, dada sakit, dan kepala pusing. Jadi saya diberikan oksigen," kata warga Kecamatan Marpoyan Damai ini.

Baca juga: Kabut Asap dan Karhutla Riau, Peristiwa Tahunan yang Selalu Berulang...

Yenirika (27) warga lainnya, juga mengaku takut keluar rumah sejak kabut asap makin pekat.

"Jadi takut keluar rumah, karena udara tidak sehat. Apalagi saya ada bayi usianya baru dua bulan," sebut Yenirika pada Kompas.com, Jumat.

Dia mengatakan, kabut asap saat ini sangat pekat disekitar rumahnya. Hal itu membuatnya khawatir terhadap kesehatan dua orang anaknya.

"Asap di tempat tinggal kami sudah dua minggu. Tapi beberapa hari terakhir sangat pekat," sebut Yenirika.

Dia juga sudah merasakan dampaknya, seperti sesak napas dan kepala pusing.

"Kalau saya sesak napas dan kepala pusing. Bayi saya juga bersin-bersin dan tidurnya gak nyaman, mungkin karena kabut asap," ujarnya.

Kabut asap pekat yang menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, semakin mengkhawatirkan. Sebab, kualitas udara sudah berada di level berbahaya.

Meski sudah banyak warga yang terdampak, hingga saat ini Pemerintah Provinsi Riau belum menetapkan siaga darurat bencana kabut asap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com