Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpapar Kabut Asap, Warga Pekanbaru Antre Oksigen di Posko Kesehatan

Kompas.com - 13/09/2019, 19:06 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengantre berobat di posko kesehatan yang dibuka oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Riau di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).

Sejumlah bayi dan orang dewasa diberikan oksigen dan nebulizer.

Salah seorang bayi laki-laki tampak diberi uap karena mengalami dampak kabut asap.

Menurut ibunya, Yenirika (27), sejak kabut asap pekat bayinya sering bersin dan tidur kurang nyaman.

"Kalau kondisi anak saya sehat. Cuma karena asap mungkin ada bersin-bersin dan tidurnya kurang nyaman," kata Yenirika saat diwawancarai Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Warga yang Terpapar Kabut Asap di Pekanbaru Mengungsi, Sebagian Dijemput ke Rumah

Dia bersyukur bayinya yang berusia dua bulan itu tidak terkena sesak napas.

"Kalau sesak napas, alhamdulillah enggak ada. Tapi karena khawatir dia sering bersin dan tidur nggak nyaman, makanya tadi pagi saya bawa motor sendiri datang ke posko kesehatan ini," ucapnya.

Bayi mungil itu tampak tenang setelah diberikan nebulizer oleh perawat di posko kesehatan.

Tak hanya si bayi, Yenirika sendiri juga mengaku terpapar asap. Dia mengalami sesak napas dan sakit kepala.

"Ya, kena dampak asap juga. Sesak napas dan sakit kepala. Karena sudah dua minggu asap di tempat tinggal kami," kata warga Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru.

Yenirika mengaku sangat tertolong dengan adanya posko kesehatan dan posko pengungsian yang dibuka PKS Riau ini.

"Sangat membantu, terutama kami yang punya anak balita, ibu hamil, dan orangtua," sebutnya.

Selain bayi, tampak pula beberapa orangtua yang memakai nebulizer dan diberikan oksigen.

Salah seorang ibu rumah tangga (IRT), Rozalinda (35), mengaku diberikan oksigen karena sesak napas akibat kabut asap karhutla.

"Sesak napas, kepala pusing, dada sakit. Dari tenggorokan terasa masuk asap sampai ke dada," ujarnya pada Kompas.com, Jumat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com