Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Papua Minta 1.200 Mahasiswa yang Pulang Kampung Diberi Waktu

Kompas.com - 13/09/2019, 17:11 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Hingga Jumat (13/9/2019), terdapat 1.200 mahasiswa asal Papua yang memilih pulang kampung.

Jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.

Pemerintah Provinsi Papua dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Papua kini tengah dipusingkan dengan masalah tersebut, karena dipastikan sulit menampung seluruh mahasiswa di universitas yang ada di Papua dan Papua Barat.

Belum lagi, para mahasiswa tidak hadir dalam undangan pertemuan dengan Gubernur Papua.

Untuk itu, Ketua DPR Papua Yunus Wonda menyarankan agar para mahasiswa tersebut diberi kelonggaran waktu, karena saat ini emosi mereka sedang tidak stabil.

"Kita harus cooling down karena anak-anak ini datang dengan keadaan emosional yang cukup tinggi. Kita tidak bisa memaksa besok berangkat, tidak bisa. Satu, dua bulan ke depan biar anak-anak berpikir kembali dan itu baru kita bicara kalau mereka akan pulang," ujar Yunus di Jayapura, Jumat (13/9/2019).

Baca juga: Bahagianya Warga Jayapura Mendapat Layanan Internet Setelah 24 Hari

Saat ini, para mahasiswa tersebut masih sulit diajak berkomunikasi dan memilih menutup diri.

Sedianya, mahasiswa hadir pada rapat koordinasi yang diinisiasi oleh Gubernur Papua Lukas Enembe dan dihadiri oleh Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja dan Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Irham Waroihan.

Yunus menganggap rapat tersebut menjadi percuma, karena mahasiswa yang menjadi topik utama pembahasan tidak hadir.

"Kita mau pertemuan 100 kali pun, selama anak mahasiswa tidak duduk bersama kami, tidak pernah ada jawaban dan solusi," kata Yunus.

Yunus menyarankan masing-masing kepala daerah (bupati/wali kota) untuk turun langsung membuka komunikasi dengan para mahasiswa tersebut.

Hal tersebut dinilai sangat penting untuk segera dilakukan, karena mahasiswa yang pulang kampung tersebut kini dalam posisi tertekan.

"Solusi dari kita adalah, serahkan adik-adik ini kepada pemerintah kabupaten masng-masing untuk mendata dan bicara kepada mereka," kata Yunus.

Baca juga: Mahasiswa Tolak Undangan Pertemuan Gubernur Papua

Sementara itu, Ketua Maelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib belum bisa berkomunikasi dengan para mahasiswa Papua yang telah berada di Jayapura.

Namun, ia meminta pemerintah daerah terus berusaha menghubungi mereka, agar para mahasiswa tersebut merasa diperhatikan.

Baca juga: Belum Ada Kata Sepakat dengan Driver, Gojek Tutup Kantor di Lampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com