Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Asmat Papua Deklarasikan Jaga Keamanan dan Persatuan

Kompas.com - 13/09/2019, 15:54 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

ASMAT, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Asmat, Papua, menggelar deklarasi damai menjaga keamanan dan persatuan.

Deklarasi ini berlangsung di Halaman Mapolres Asmat, dengan dipimpin langsung Bupati Elisa Kambu, pada Jumat (13/9/2019).

Tema deklarasi damai tersebut yakni, Deklarasi Kesepakatan Bersama dalam Rangka Menjaga Papua Tanah Damai di Wilayah Kabupaten Asmat.

Selain warga, deklarasi itu juga diikuti Wakil Bupati Thomas Eppe Safanto, Sekretaris Daerah Asmat Bartholomeus Bokoropces, dan Kapolres AKBP Andi Yoseph Enoch.

Selain itu, dihadiri perwira penghubung 1707 Merauke di Asmat Komarudin, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan.

Baca juga: Polres Asmat Temukan Empat Jenazah Diduga Pendulang Emas di Yahukimo

Adapun, naskah deklarasi yang dibacakan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Asmat Fabianus Beworuci di antaranya, sepakat menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia di Tanah Papua.

Warga Asmat bersepakat hidup berdampingan dengan rukun, damai dan penuh kasih sayang.

Kemudian, warga Asmat tidak terpengaruh isu-isu yang tidak benar, serta sepakat menolak kelompok separatis dan radikal di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Sebagai bentuk komitmen tersebut, semua yang menghadiri deklarasi membubuhkan tanda tangan di atas kain putih yang dibentangkan.

Bupati Elisa Kambu mengatakan, Asmat merupakan kabupaten yang paling aman.

Itu disebabkan kerukunan antar masyarakat sangat kuat, meski berbeda suku, agama, dan ras.

“Pemda Asmat bersama jajaran TNI-Polri serta pemangku kepentingan selalu bersinergi dan komitmen menjaga kamtibmas, demi kerukunan serta aktivitas pembangunan yang lancar dan tertib di Asmat,” ujar Elisa.

Kapolres AKBP Andi Yoseph Enoch menambahkan, bukti keamanan dan ketertiban masyarakat bukan hanya karena dikawal jajaran TNI-Polri.

Namun, hal itu terjadi akibat semakin cerdasnya warga menangapi isu-isu hoaks yang mencoba memecah bela sesama anak bangsa di Kabupaten Asmat.

“Kejadian (di Surabaya) tersebut diharapakan sebagai pengalaman kepada seluruh warga di Indonesia, agar ke depan lebih cerdas dan saling menghargai antar yang satu dengan yang lainya,” kata Yoseph.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com