SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan pihaknya masih menyelidiki perkara dugaan keracunan makanan massal yang dialami sedikitnya 174 orang korban.
Dalam peristiwa yang gejala keracunannya mulai dirasakan warga sejak Selasa (10/9/2019) itu telah mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
"Sudah ada yang sedang kami mintai keterangan yaitu sohibul bait yang mengadakan acara, Pak Aef," kata Nasriadi melalui pesan WhatsApp yang diterima Kompas.com, Kamis (12/9/2019) malam.
Menurut dia perkara ini masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman. Selain itu pihaknya sudah mengambil sampel makanan berupa nasi uduk, rendang telur dan daging ayam.
Baca juga: Fakta Keracunan Massal di Sukabumi, 2 Meninggal hingga Dinyatakan KLB
Kata dia sampel makanan sudah dikirim ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat di Bandung.
Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium.
"Mudah-mudahan dari hasil laboratorium akan diketahui kandungan-kandungannya," ujar dia.
Sementara Aef (50) membenarkan dirinya sudah dimintai keterangan penyidik di Polsek Warungkiara.
Dia dimintai keterangan pada Kamis (12/9/2019) sore hingga akhirnya disuruh menginap di Polsek Warungkiara.
"Ia baru pulang dari Polsek Warungkiara. Kemarin sore diperiksa dan disuruh menginap di kantor polisi," kata Aef kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Jumat siang.
Ia mengaku semalam saat di kantor polisi mengalami muntah-muntah.
Karena dia pun menjadi salah satu dari seratusan warga yang diduga keracunan makanan.
"Saya juga mual dan kembung," aku dia.
Saat diajak untuk ke Puskesmas Bantargadung, Aef menolak secara halus.
"Ia nanti saja," jawabnya.
Baca juga: Keracunan Makanan Selamatan 100 Hari Meninggalnya Warga yang Jadi Duka Satu Desa