KOMPAS.com - Dua orang warga Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, diduga meninggal dunia karena keracunan makanan di acara selamatan salah satu warga.
Kedua korban adalah seorang anak laki-laki berinisia R (9) dan seorang ibu berusia 37 tahun. Menurut data Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, hingga Rabu (11/9/2019) pukul 21.00 WIB, jumlah pasien yang diduga keracunan berjumlah 136 orang.
Di antaranya 22 pasien dirujuk ke RSUD Palabuhanratu dan 1 pasien ke RSUD Sekarwangi Cibadak.
Sebelumnya, warga mengeluhkan gejala yang sama, seperti mual, muntah, pusing hingga buang air besar usai mengonsumsi makanan selamatan 100 hari meninggalnya salah satu warga.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
"Seluruh pasien sudah ditangani di Puskesmas Bantargadung. Untuk yang bisa ditangani di Puskesmas ditangani secara intensif di sini, bagi yang tidak bisa ditangani dirujuk ke rumah sakit," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Damayanti Pramasari.
Lalu, pada hari Kamis (12/9/2019), dua orang dinyatakan meninggal dunia.
"Iya, benar satu lagi meninggal seorang ibu berusia 37 tahun di RSUD Sekarwangi," kata Camat Bantargadung, Munawar, kepada wartawan di Puskesmas Bantargadung, Kamis siang.
Sebelumnya, pada Kamis dini hari, satu anak laki-laki R (9) meninggal dunia di RSUD Palabuhanratu.
Baca juga: Korban Meninggal Keracunan Makanan di Sukabumi Bertambah Jadi 2 Orang
Menurut Damayanti, ada sebanyak 23 pasien terpaksa dirujuk ke rumah sakit lantaran kondisinya kritis.
"Pasien yang dirujuk ini kondisinya sudah lemah, karena mengalami mual, muntah, pusing hingga diare dan mengalami dehidrasi," katanya.
Lalu untuk pasien lainnya masih menjalani observasi di Puskesmas Bantargadung ada 17 pasien.
"Sedangkan pasien-pasien yang lainnya sudah pulih dan diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing," sambung dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta angkatan 1991.
Baca juga: Jumlah Korban Keracunan Makanan Massal di Sukabumi Menjadi 136 Orang, 23 Kritis