Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Gunung Slamet Meluas, Titik Api Mengarah ke Hutan Lindung

Kompas.com - 12/09/2019, 20:41 WIB
Iqbal Fahmi,
Khairina

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Titik api kembali muncul di kawasan hutan pinus, petak 58 B, lereng timur Gunung Slamet masuk Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019) siang.

Bahkan, areal yang terbakar diperkirakan meluas dari satu hektar pada Rabu (11/9/2019) menjadi 2,5 hektar.

Kader Taruna Siaga Bencana (Tagana) Purbalingga Suyatno Karsum mengatakan, titik api dan kepulan asap mulai terlihat sejak pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Pasar Tradisional di Purbalingga Ludes Terbakar

Lokasi hutan pinus yang terbakar berada sekitar 200 meter sebelah selatan jalur pendakian Gunung Slamet via Pos Bambangan.

“Sampai saat ini api masih menyala dikarenakan cuaca panas, angin besar dan ilalang kering,” kata Suyanto saat dihubungi melalui telepon.

Ratusan orang yang terdiri dari personel TNI dan Polri, Tagana, Aremba, SAR Bambangan dan warga masyarakat melakukan upaya pemadaman dengan cara membuat sekat, memukul dengan pohon dan mengurug dengan tanah agar tidak merembet ke wilayah lain.

Namun demikian, api masih tetap menyala karena kendala medan yang sulit dan tidak adanya air.

“Api cepat merambat karena ilalang di lantai hutan sudah kering sejak kemarau panjang,” ujarnya.

Baca juga: Diduga karena Puntung Rokok, Kawasan Hutan Pinus Gunung Slamet Terbakar

Suyanto menuturkan, saat ini personel tim gabungan masih bersiaga di sekitar kawasan.

Warga juga telah diimbau untuk menyiapkan peralatan pemadaman karena diperkirakan api mengarah ke ladang gambut yang ditanami alang-alang.

“Tadi api sudah menjalar ke gambut alang-alang, kemungkinan nanti malam bisa sampai ke hutan lindung, karena saat saya turun api malah semakin membesar,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com