Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabuli Siswi SMP, Driver Ojol Divonis 5 Tahun

Kompas.com - 12/09/2019, 17:39 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Rahmat Hidayat, seorang driver online (ojol) divonis lima tahun penjara lantaran terbukti berbuat cabul terhadap penumpangnya yang masih di bawah umur.

Vonis ini sesuai Pasal 76E jo Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang Republk Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penggantn Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Rahmat terbukti bersalah melakukan tindakan asusila terhadap anak berumur 12 tahun.

"Hukuman sesuai dengan tuntutan kami, yakni selama lima tahun," kata jaksa Kejari Bandung Lucky Afgani, usai sidang asusila yang digelar secara tertutup, di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (12/9/2019). 

Baca juga: Aksi Mogok Berlanjut, Ribuan Driver Ojol Banyumas Konvoi dan Mengadu ke Wabup

Pencabulan ini terjadi Senin (11/3/2019) silam pukul 11.00 WIB. Nafsu Rahmat saat itu tengah memuncak lantaran video porno yang ditontonnya.

Tak lama, ia kemudian menerima sebuah orderan menjemput siswi SMP di Bandung untuk mengantarkannya ke daerah Antapani.  

Melihat penumpangnya berparas cantik, nafsunya semakin menjadi. Di perjalanan, Rahmat sengaja meminta korban untuk duduk agak dempet.

"Korban pun menuruti," tutur jaksa.

Ia kemudian mengerem maju kendaraanya sehingga tubuh korban menempel dengannya.

Kondisi ini dilakukannya selama 15 menit lantaran Rahmat sengaja mengambil jalan memutar agar bisa berlama-lama dengan korban.

Baca juga: Ibu yang Bunuh Bayinya di Bandung Diperiksa Psikiater

Rahmat kemudian menghentikan motornya di sekitar jalan pusat perbelanjaan dengan alasan ban motornya yang kempis. Dia lalu meminta korban duduk di depan.

Dalam kondisi seperti itu, pelaku yang duduk dibelakang korban menempelkan tubuhnya ke tubuh korban. Karena tidak nyaman, korban kemudian meminta turun di depan warung.

"Meminta untuk turun sebentar dengan alasan ingin jajan. Saat itulah korban meminta tolong kepada warga," kata jaksa Lucky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com