Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, Jabar Gandeng Ilmuan dari Hawaii

Kompas.com - 12/09/2019, 16:47 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) menggandeng para ilmuan dari Hawaii untuk memberikan pelatihan kepada para relawan dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota dan kabupaten di Jabar

Kolaborasi dengan para ilmuan yang juga konsultan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu adalah bagian dari rencana pembuatan cetak biru West Java Resiliance Culture (Budaya Ketahanan Jawa Barat) dalam rangka penguatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.

"Dipilih ilmuan tersebut sudah melalui East West Center. Mereka diundang untuk memberikan pelatihan kepada perwakilan petugas relawan staf di BPBD Kota Kabupaten dalam memprediksi kesiapan Jabar sampai 2040," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kamis (12/9/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Agar lebih konkret, kata Ridwan, ia meminta para peserta pelatihan untuk merancang buku tentang potensi serta sikap masyarakat terhadap bencana di Jabar.

Baca juga: INFOGRAFIK: Tas Siaga Bencana, Persiapan di Saat Darurat

Selain itu, ia pun meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Dismominfo) Provinsi Jabar untuk membuat aplikasi yang berisi informasi dan edukasi seputar kebencanaan.

"Membuat aplikasi kebencaan yang bisa didownload semua warga Jabar sehingga pada saat terjadi bencana bisa lebih dekat dan melakukan tindakan emergensi yang lebih relevan termasuk konten edukasi disitu bisa dilihat dalam bentuk video tutorial dan lain-lain," kata Emil, sapaan akrabnya.

Selain itu, Emil meminta dinas terkait untuk membuat maskot agar mempermudah proses sosialisasi dan edukasi. 

"Maskotnya mungkin fauna. Namanya Resi dari resiliance. Nanti dicari supaya pas kita mengedukasi anak TK, anak SD yang masih awam," kata Emil.

Hal itu harus dilakukan, kata Emil, agar sosialisasi yang dijalankan bisa lebih fun, sambil melatih mereka menjadi generasi yang lebih siap hadapi bencana dari orang tuanya.

Ia menargetkan seluruh rencana itu bisa dieksekusi akhir tahun nanti.

"2020 baru kita ngabret. Saya targetkan tiga bulan minimal 1.0 tahap satu," jelas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com