Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Selimuti Kepri, Ganggu Jarak Pandang Transportasi Darat, Laut dan Udara

Kompas.com - 12/09/2019, 11:24 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai diselimuti kabut asap.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengatakan kabut asap yang ada di langit Tanjungpinang ini merupakan kabut asap kiriman.

Kabut asap yang menyelimuti wilayah Kepri ini lebih dominan berasal dari Kalimantan yang timbul akibat kebakaran lahan dan hutan (karhutla).

Prakirawan BMKG Tanjungpinang Khalid Fikri mengatakan, kabut asap yang ada saat ini diakibatkan tiupan angin yang berhembus dari Tenggara ke Barat Laut. 

Sehingga kabut asap ini terbawa dari Kalimantan hingga ke Kepri.

"Dari hasil pemantauan, lebih didominasi dari Kalimantan," kata Fikri melalui telepon, Kamis (12/9/2019).

Kabut asap tidak saja menyelimuti langit Tanjungpinang, tetapi juga sampai ke Batam.

Kota Batam saat ini juga terkena imbas dari kiriman kabut asap Kalimantan ini.

Baca juga: Kabut Asap Pekat Kembali Membuat 7 Penerbangan di Bandara Banjarmasin Delay, Jarak Pandang 100 Meter

Jarak pandang turun

Akibat kabut asap kiriman, jarak pandang normal untuk transportasi darat, laut dan udara turun. 

“Saat ini jarak pandang hanya berkisar antara 5 kilometer, sementara normalnya  10 kilometer,” ungkapnya.

Kendati demikian, untuk kadar udara di Tanjungpinang dan Batam maish terbilang normal.

“Jika kabut asap ini tidak kunjung hilang, bisa jadi faktor udara di Batam dan Tanjungpinangmenjadi kurang sehat," katanya.

"Namun mudah-mudahan sore nanti kabut asap ini bisa hilang karena sifatnya hanya terbawa angin saja.” 

Baca juga: Viral Video Jembatan Muara Sabak Diselimuti Kabut Asap Pekat, Jarak Pandang 100 Meter

Jumlah titik panas 

Untuk titik panas di Kepri, Khalid mengatakan terpantau ada delapan titik di Kepri, yakni dua titik di Kabupaten Karimun dan enam titik di Kabupaten Lingga.

Sementarauntuk nasional, titik panas terpantau ada 1.316, di antaranya di Kalimantan 2.201 titik panas dan di Jawa 65 titik panas.

Sedangkanuntuk curah hujan di wilayah Kepri diprediksikan akan terjadi satu atau dua minggu mendatang.

"Dari pergerakan awan, pola belokan angin masih kecil sehingga untuk terjadinya hujan di Kepri diperkirakan baru akan terjadi satu hingga dua minggu ke depan,”pungkasnya.

Baca juga: Kabut Asap Semakin Pekat, SMA dan SLB di Kalimantan Barat Libur 3 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com