Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga karena Puntung Rokok, Kawasan Hutan Pinus Gunung Slamet Terbakar

Kompas.com - 12/09/2019, 11:01 WIB
Iqbal Fahmi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda kawasan hutan pinus di lereng timur Gunung Slamet, Jawa Tengah, Rabu (11/9/2019) siang.

Sedikitnya, 1 hektare kawasan hijau di gunung terbesar di Pulau Jawa tersebut terbakar.

Kader Taruna Siaga Bencana (Tagana) Purbalingga, Suyatno Karsum mengatakan, lokasi hutan pinus yang terbakar berada sekitar 200 meter sebelah selatan jalur pendakian Gunung Slamet via Pos Bambangan, atau sekitar 1 kilometer dari jalur pendakian gunung Slamet via Pos Gunung Malang.

"Titik api mulai terlihat sekitar pukul 10.00 WIB, lokasinya dari kebun warga hanya berjarak sekitar 300 meter," ujar Suyatno.

Baca juga: Hutan Gunung Merbabu Kebakaran, Jalur Pendakian Ditutup Sementara

Suyatno menambahkan, lokasi yang sulit dijangkau dan tidak adanya sumber air membuat ratusan orang dari tim gabungan harus bekerja ekstra keras untuk memadamkan api.

"Kami berjuang memadamkan api dengan memukulkan ranting dan menguruk dengan tanah," tutur Suyanto.

Upaya pemadaman api melibat ratusan personel dari Tagana, SAR, Aremba dan Purbalingga Reaksi Cepat (PRC), serta warga Dusun Bambangan Desa Kutabawa dan Dusun Gunungmalang Desa Serang Kecamatan Karangreja.

Pemadaman dibagi menjadi 4 sektor. Masing-maing sektor ditangani 25 personel.

Selepas tengah hari api berhasil dipadamkan seluruhnya.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti kebakaran. Namun diduga karena puntung rokok.

"Karena pendakian masih ditutup, kami menduga (rokok) milik pencari kayu, untuk kedepan kami lakukan pencegahan dengan sosialisasi terhadap masyarakat, terlebih saat puncak musim kemarau seperti sekarang kebakaran hutan semakin rawan," kata Suyatno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com