Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gunadiono, Bocah Kelas 5 SD Dua Tahun Rawat Ibu yang Stroke

Kompas.com - 12/09/2019, 06:36 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Khairina

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Menunggui ibunya sepulang sekolah, menyuapi makanan 3 kali sehari, harus dijalani Muhammad Gunadiono (11), seorang murid kelas 5 sekolah dasar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Gunadiono adalah murid SDN Gedongombo 2, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.

Sejak 2 tahun lalu, ibunya hanya bisa terbaring di atas ranjang akibat stroke.

Sejak Gunadiono duduk di kelas 3, kaki dan tangan Umiati (46), ibunya, tidak bisa digerakkan.

Mulut dan mata ibunya juga mengalami juga bermasalah akibat stroke.

"Ibu sakit stroke, sejak saya kelas 3," tutur Gunadiono, saat ditemui Kompas.com, saat pulang dari sekolahnya, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: Penderita Stroke Terbakar di Rumahnya, Kakak yang Juga Stroke Selamat karena Merangkak

Dia menuturkan, saat pagi sebelum berangkat ke sekolah, tugasnya adalah menyuapi makanan untuk ibunya. Itu juga dilakukan saat dirinya sampai di rumah sepulang sekolah.

Hal yang sama juga dilakukan Gunadiono saat petang. Bahkan, terkadang dia juga harus memandikan ibunya, terutama saat paman dan bibinya belum selesai bekerja.

"Setiap hari jaga ibu, nyuapi makanan. Kalau mandi (memandikan), dibantu sama bude," ujar Gunadiono, saat ditemui di rumah pamannya.

Bersama ibunya, Gunadiono kini tinggal di rumah paman dan bibinya, Miran-Ngatini. Pasangan ini tinggal di Dusun Balongmojo Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso. 

Sebelumnya, Gunadiono tinggal bersama neneknya di Dusun Balongdoro, Desa Kauman, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

Sementara Umiati, ibu dari Gunadiono, bekerja mencari nafkah di Surabaya.

Saat awal duduk di kelas 3 SDN Gedongombo 2, nenek Gunadiono meninggal dunia. Dia pun terpaksa diboyong Miran, pamannya, untuk tinggal bersama.

Namun tak berselang lama, ibunya pulang dari Surabaya dalam kondisi sakit stroke. Ibu dari Gunadiono ini pun akhirnya ditampung di rumah Miran.

Derita Gunadiono kian lengkap dengan tidak adanya sosok ayah dalam kehidupannya. Ibunya tercatat dua kali menikah. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com