Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Perampokan Rumah Makan Gratis, Terekam CCTV hingga Uang Modal Tidak Diambil

Kompas.com - 12/09/2019, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Hari itu, Jumat (23/8/2019) siang Aditya Prayogo sedang istirahat bersama istrinya di dalam Rumah Makan Gratis Ciangsana.

Rumah makan tersebut sudah didirikan Aditya sejak tiga tahun terakhir.

Saat itu ada dua karyawan berjaga di depan sedang bermain ponsel dan ada anak-anak yatim sedang membaca Al quran. Total ada lima orang di dalam rumah makan tersebut.

Tiba-tiba ada empat orang turun dari motor dan menghampiri sambil menodongkan celurit ke arah karyawan.

Baca juga: Viral Rumah Makan Gratis Dirampok, Korban Sempat Terjatuh, Begini Pengakuannya

Aditya sempat mengira empat orang tersebut minta makan karena mereka berlarian. Para komplotan rampok tersebut mengambil ponsel sambil mengancam.

"Duit enggak ada juga sama sekali karena belum gajian. Akhirnya perampoknya ambil 3 unit hp," jelas Aditya.

Saat kejadian, Aditya memilih bertahan di dalam rumah bersama istri dan anaknya yang masih kecil. Beruntung uang modal warung gratis ia simpan di dalam rumah.

Baca juga: Fakta Video Viral Perampokan Rumah Makan Gratis di Bogor, Bawa Celurit hingga Rampas 3 Handphone

 

Terekam CCTV

Ilustrasi CCTV.SHUTTERSTOCK Ilustrasi CCTV.
Aksi sekelompok perampok dengan menggunakan senjata tajam tersebut terekam kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV).

Dalam video berdurasi 31 detik, terlihat pegawai rumah makan sedang duduk menghadap tembok sambil memegang ponsel.

Salah satu yang terekam adalah Ojie Alfarozi (16) warga Palembang, Sumatera Selatan yang juga keponakan pemilik rumah makan.

Saat pelaku perampokan datang membawa celurit, Ojie terkepung di antara kursi dan meja. Ia tersungkur dari kursi dan memhon ampun.

Pelaku terlihat mengacak-acak isi rumah makan sembari mengacungkan celurit.

Baca juga: Video Perampokan Rumah Makan Gratis di Bogor Viral, Begini Kejadiannya

Ojie mengaku sengaja menjatuhkan diri agar ia bisa melawan jika sewaktu-waktu perampok tersebut melukai dirinya.

"Saya sengaja jatuhin diri sambil nunduk karena kalau saya berdiri bisa dibacok kepala, nah kalau kita duduk bisa nangkis pakai tangan sambil nendang dia, kalau saya sampai dicolek waktu itu terus ngeluarin darah, saya akan lawan itu," ungkapnya.

Selain membawa dua celurit, Ojie melihat pelaku juga membawa senjata tumpul bentuk golok.

Total ada tiga ponsel yang dibawa oleh pelaku.

Setelah kejadian tersebut, pemilik memilih menutup rumah makan lebih cepat saat malam hari.

Pemilik rumah makan juga telah melaporkan kejadian perampokan tersebut ke polisi.

SUMBER: KOMPAS.com (Afdhalul Ikhsan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com