Ia berharap, kasus yang menimpa buyutnya merupakan pertama dan terakhir. "Semoga kapok dan tidak nakal lagi," ucapnya.
Kapolsek Ngawen, AKP Kasiwon mengatakan, melihat perilaku GR yang terbilang nekat membawa sabit ke sekolah merupakan bentuk pemberontakan dirinya yang masih remaja dan berbeda dengan remaja lainnya.
"Saya kebetulan belajar psikologi pendidikan, jadi tahu sedikit tentang psikologi. Kenakalan seperti itu karena bentuk pembrontakan pada situasi dirinya yang berbeda dengan teman sebayanya," ucapnya.
Dia mengatakan, setelah peristiwa itu, ia langsung memeintahkan Bhabinkamtibmas untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Polisi pada hari itu juga melakukan mediasi antara sekolah dan keluarga pelaku, di Mapolsek Ngawen. Keduanya pun membuat surat pernyataan terkait masalah ini.
"Sudah selesai, saya tadi juga berpesan kepada anak tersebut untuk tidak mengulangi dan kembali ke sekolah," ucapnya.
Baca juga: Emosi Ponsel Disita Guru, Remaja Ini Bawa Sabit ke Sekolah
Sebelumnya, sebuah video seorang remaja mendatangi sekolah sambil membawa sabit viral di media sosial.
Belakangan diketahui, peristiwa itu terjadi di salah satu SMP negeri di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (11/9/2019).
Pelaku berinisial GR marah karena ponselnya disita pihak sekolah. Ia pun mendatangi sekolah sambil membawa sabit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.