Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Kaji Kemungkinan Jabatan Sekda Bisa Diisi Non-ASN

Kompas.com - 11/09/2019, 18:31 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah mencari sosok Sekretaris Daerah Jabar baru.

Selain mengundang para aparatur sipil negara (ASN) yang berminat, Ridwan juga sedang mengkaji kemungkinan kalangan non-ASN untuk berpartisipasi.

"Sedang saya konsultasikan. Pada dasarnya seorang saya tidak ingin melanggar aturan, akan kami konsultasikan dan minta rekomendasi seperti apa," ujar Emil, sapaan akrabnya, usai melantik Daud Ahmad sebagai penjabat Sekda Jabar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil Lantik Daud Ahmad Jadi Penjabat Sekda Jabar

Emil mengatakan, aturan memperbolehkan posisi sekda dijabat non-ASN. Namun, ada sejumlah elemen lain yang perlu ia pertimbangkan.

"Walaupun secara aturan dibolehkan tapi ada dimensi lain yang harus saya perhatikan kalau non-ASN ikutan dalam proses lelang ini," tuturnya.

Secara umum, sambung Emil, ia mempersilakan semua ASN, baik dari dalam maupun luar Jabar untuk turut serta dalam lelang jabatan sekda. Namun, ia mengingatkan bahwa tugas sekda Jabar sangat berat.

"Saya minta media menyampaikan kepada mereka-mereka yang punya kapasitas kapabilitas segera mendaftarkan diri, jika persyaratannya sudah terpenuhi untuk jadi Sekda Jabar yang memang beban tugasnya luar biasa. Mengurusi hampir 50 juta manusia dengan segala rupanya," paparnya.

Ia berharap siapa pun yang terpilih dapat sejalan dengan visi misinya dalam membangun Jawa Barat

"Mudah-mudahan kita menemukan yang terbaik, bisa dari dalam bisa juga dari luar. Mana saja, zaman sekarang yang penting kinerjanya mengakselerasi mesin yang bernama Jabar Juara," katanya.

Emil menambahkan, persiapan lelang jabatan Sekda Jabar akan dimulai dua pekan ke depan.

Baca juga: Sekda Jabar Ditahan KPK, Ridwan Kamil Cari yang Baru

 

Ia memerintahkan penjabat Sekda Jabar Daud Ahmad untuk segera bekerja guna memastikan proses lelang bisa selesai tepat waktu agar tak ada kekosongan jabatan.

"Saya beri waktu dua mingguan karena waktunya mepet, takut lama. Jadi pas tiga bulan berakhir harus sudah ada, tidak boleh ada kekosongan kekuasaan administrasi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com