KOMPAS.com - Sebuah video yang menggambarkan kabut asap tebal menyelimuti Jembatan Muara Sabak di Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada hari Rabu (11/9/2019) pagi, beredar luas di media sosial.
Dalam video berdurasi sekitar 6 menit 40 detik itu, tampak perekam video menjelaskan kondisi terkini dampak kabut asap di Jembatan Muara Sabak dan sekitarnya.
Dilansir dari Tribunnews, warga yang merekam video tersebut juga menjelaskan bahwa jarak pandang di jembatan tersebut saat itu hanya sekitar 100-150 meter.
"Kondisi pagi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih pekat akan kabut asap. Kita lihat jarak pandang di jembatan ini sekitar 100-150 meter," kata perekam video saat live di Facebook.
Baca juga: Fakta Mahasiswa Papua Pulang Kampung, Pusingkan Gubernur hingga Capai 700 Orang
Sementara itu, perekam video juga sempat menemui salah satu warga yang sedang berada di jembatan dan mewawancarainya. Warga tersebut bernama Sukiman, yang meruakan warga Tanjung Jabung Timur.
Sukiman menceritakan, kabut asap di wilayahnya sudah semakin parah pasca-kebakaran lahan di wilayahnya.
"Sekitar satu minggu sudah mulai parah. Di Tanjung Jabung Timur sendiri ada sekitar 17 titik api," kata Sukiman.
Baca juga: Siswa Sekolah di Pekanbaru Dipulangkan karena Kabut Asap Pekat
Sebelumnya, Mael (43), salah satu warga Muara Sabak, menjelaskan, pekatnya kabut asap membuat jembatan Muara Sabak seakain tidak utuh.
"Kalo kemaren dari pelabuhan kito masih bisa nengok Jembatan Sabak tu. Tapi sekarang, tengoklah nampak nian dak lagi. Jembatan pun hilang dibuat kabut," ujarnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, kabut asap semakin menganggu aktivitas warga saat pagi dan sore hari. Menurut Mael, mata terasa pedas dan tenggorokan tidak nyaman.
"Kalo kabut pagi pedih di mato, kalo kabut sore yang sedikit kekuningan sangat terasa di tenggorokan," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul: FB LIVE Penampakan Jembatan Muara Sabak yang 'Hilang', Jambi Dikepung Kabut Asap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.