Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacar Melahirkan dan Tolak Bertanggung Jawab, Siswa SMP Dipenjara

Kompas.com - 10/09/2019, 15:34 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, mendekam di penjara karena menolak menikahi pacarnya.

Siswa tersebut menolak bertanggung jawab atau menikahi pacarnya yang hamil.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kepulauan Bangka Belitung Sapta Qodriah mengatakan, majelis hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri Pangkal Pinang menjatuhkan hukuman selama 2 tahun 9 bulan penjara.

Selain itu, siswa SMP tersebut dihukum 3 bulan pembinaan di Balai Latihan Kerja (BLK).

"Pasangan itu masih SMP, tapi beda sekolah. Masih sama-sama di bawah umur," kata Sapta kepada Kompas.com di Pangkal Pinang, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: Siswi SMP Melahirkan, Sang Pria Berstatus Pelajar Tantang Tes DNA

Dia menuturkan, perkara yang masuk delik aduan itu terus bergulir, karena tidak ada kesepakatan antara keluarga perempuan maupun laki-laki.

KPAD telah berupaya menggelar mediasi, namun upaya tersebut menemui jalan buntu.

"Malahan minta tes DNA. Akhirnya, keluarga perempuan merasa kecewa dan kasus ini berlanjut," ujar Sapta.

Penahanan siswa tersebut dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Pangkal Pinang.

Dalam amar putusan, majelis hakim juga meminta kedua belah pihak bisa segera menikahkan pasangan tersebut.

"Sampai sekarang belum menikah juga," ucap Sapta.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP (14) terlanjur melahirkan bayi perempuan seberat 2,5 kilogram dengan panjang 46 sentimeter dalam kondisi sehat.

Pihak keluarga perempuan sempat meminta agar anaknya segera dinikahi. Namun, keluarga pihak laki-laki menolak dan menantang tes DNA.

Akhirnya, peristiwa itu dilaporkan ke polisi, dengan tuduhan tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur.

Sekretaris KPAD Babel Try Murtini yang melakukan kunjungan ke rumah remaja perempuan tersebut mengaku prihatin dengan kejadian itu.

"Keduanya sama-sama di bawah umur dan masih bersekolah. Tapi ini harus ada pertanggungjawaban," kata Try.

Baca juga: Fakta Kasus Siswi SMP Melahirkan di Pangkal Pinang, Saling Bantah hingga Sang Pria Berstatus Pelajar Tantang Tes DNA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com