BANGKA, KOMPAS.com-Spesies burung kolibri (Trochilidae) di Kepulauan Bangka Belitung terancam punah disebabkan maraknya perburuan liar.
Burung mungil dengan warna bulu warna-warni itu perlu untuk dilindungi karena bagian dari rantai ekosistem tumbuhan.
"Kolibri ini disebut juga burung madu. Burung ini membantu penyerbukan atau proses fertilisasi tanaman," kata Kepala Resor Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kepulauan Bangka Belitung, Yusmono saat berbincang dengan Kompas.com di Pangkal Pinang, Selasa (11/9/2019).
Baca juga: Setiap Hari, 3.250 Ekor Burung Liar di Sumatera Berkurang Akibat Perburuan Ilegal
Dia menuturkan, kolibri menjadi amat penting dalam menyokong rantai kehidupan karena beberapa jenis tanaman tidak bisa melakukan pembuahan tanpa dibantu spesies lain.
Salah satunya, bantuan tersebut datang dari kolibri.
"Saat kolibri hinggap di salah satu kuntum bunga, maka serbuk bunga akan terbawa di paruh dan badannya, kemudian berpindah ke bunga yang lain sehingga terjadi pembuahan," kata Yusmono.
Kekhawatiran Yusmono akan kolibri yang di ambang kepunahan memang beralasan. Perburuan liar marak terjadi.
Akhir pekan lalu misalnya. BKSDA bekerja sama dengan petugas karantina menemukan 1.025 kolibri dalam sangkar yang hendak dikirim ke Jakarta.
Petugas kemudian menyita ribuan burung tersebut dan melepasliarkannya di Hutan Lindung Mapur, Desa Deniang, Kabupaten Bangka.
Baca juga: Murai Batu, Burung Penyanyi Paling Populer di Asia Terancam Punah
Selain kolibri, juga ditemukan 60 ekor burung perbak yang ditahan dan kemudian dilepasliarkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.