Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRP Anggap Kepulangan Ratusan Mahasiswa Papua Seperti Musibah Baru

Kompas.com - 10/09/2019, 14:18 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sekitar 830 mahasiswa asal Papua di berbagai daerah di Indonesia, dilaporkan telah kembali ke Jayapura.

Majelis Rakyat Papua (MRP), anggota dewan yang beranggotakan warga asli Papua menganggap hal ini sebagai sebuah masalah baru yang harus segera diatasi.

"Ini (bisa) dikatakan seperti satu musibah baru yang tidak disangka oleh semua pihak termasuk MRP. Kami berharap Papua dan Papua Barat kita kerja sama dalam rangka menangani kepentingan adik-adik kita untuk perkuliahan mereka," ujar Ketua MRP Timotius Murib, di Jayapura, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: 300 Mahasiswa Pulang Kampung, Gubernur Papua Kebingungan

Timotius mengatakan, MRP sudah membangun komunikasi dengan eksekutif dan legislatif. Hal itu untuk mengatasi persoalan baru akibat kepulangan ratusan mahasiswa ke Papua.

Menurut Timotius, walau bagaimanapun mahasiswa yang sudah pulang ke Papua harus diperhatikan dan segera dicarikan solusi mengenai kelanjutan perkuliahannya.

Ia pun meminta mahasiswa asal Papua yang saat ini masih berada di tempat studinya untuk tidak mengikuti jejak teman-temannya yang lebih dulu pulang kampung.

"Bagi mereka yang rasa aman, biar saja mereka melanjutkan kuliah di tempat studi mereka. Bagi mereka yang pulang itu lah yang kita carikan solusi terbaik," kata Timotius.

Terkait adanya seruan agar para mahasiswa Papua yang sudah pulang kampung untuk kembali ke tempat studinya, Timotius menyatakan hal tersebut bisa saja disampaikan.

Namun, menurut Timotius, hingga kini belum ada pihak yang mengajak MRP berkomunikasi mengenai seruan tersebut.

"Kami juga mendapatkan informasi bahwa ada seruan dari TNI-Polri tentang seruan bagi adik-adik kita kembali ke tempat studi, tapi sejauh ini tidak ada komunikasi dengan MRP," kata dia.

Baca juga: 200 Mahasiswa asal Papua Pulang Kampung, MRP Akan Evaluasi Maklumat

Pada 8 September 2019, Timotius sempat menyatakan bahwa maklumat yang dibuat MRP adalah tindak lanjut dari aspirasi dari para pendemo di Kantor Gubernur Papua, pada 19 Agustus 2019.

"Berdasarkan aspirasi tersebut, maka MRP mengeluarkan maklumat (pada 21 Agustus), apabila adik-adik mahasiswa dan mahasiswi tidak merasa nyaman, tidak ada perlindungan dari provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, maka kami akan minta untuk pulang. Setelah pulang, mereka lanjutkan pendidikan di Tanah Papua," tutur Timotius.

Timotius menyebut, sudah ada utusan dari Kapolri yang merupakan mantan Kapolda Papua, yang meminta MRP meninjau kembali maklumat tersebut.

Menurut dia, MRP akan mengkaji ulang maklumat tersebut.

"Kami akan menggelar rapat untuk melihat kembali maklumat kita karena jangan-jangan maklumat kita itu dijadikan dasar oleh adik-adik kita pulang," kata Timotius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com