Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan 5 Bulan, Puluhan Warga Dusun Ini Bolak-balik Ambil Air dari Satu Sumur

Kompas.com - 10/09/2019, 12:01 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Sudah sekitar 5 bulan terakhir kalau tidak salah mulai mengambil air di sini. Biasanya menggunakan pompa, tapi tidak masalah karena masih bisa keluar airnya," ucapnya. 

"Warga disini tidak ada yang membeli air dari tangki swasta karena sumbernya sudah memenuhi kebutuhan," ujarnya. 

Rizki Angga Saputra warga lainnya mengaku setiap hari belasan kali mengambil air dari sumur menggunakan galon, dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air keluargannya.

Setiap keluarga memiliki bak penampungan untuk menyimpan air.

"Kalau bantuan air dari BPBD setahu saya baru sekali, diisi ke sumur sehingga menimbanya tidak perlu dalam," katanya.

Baca juga: Derita akibat Kekeringan: Warga Membeli hingga Pakai Air Kali Keruh untuk Konsumsi

Anggaran sudah menipis

Kekeringan yang makin meluas membuat anggaran droping air milik BPBD Gunungkidul, semakin menipis.

Pasalnya, dari alokasi Rp530 juta sudah banyak digunakan dan diperkirakan sisa 440 tangki atau akhir September ini.

"Kami sudah menyalurkan sekitar 1560 tangki, dan saat ini anggaran kita diperkirakan tinggal 440 tangki," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki.

Anggaran yang dimiliki sudah menipis, Namun Edy mengaku tidak khawatir karena masih memiliki anggaran cadangan di belanja dana tak terduga.

Namun untuk mengakses dana ini, BPBD harus meningkatkan status menjadi darurat kekeringan. Namun selain dari anggaran pemerintah, juga mengandalkan pihak ketiga.

"Untuk penyaluran dari pihak ketiga sudah mencapai 900 an tangki yang melalui kita, tetapi yang tidak melalui kita mungkin jumlahnya hampir sama," ucapnya. 

Menurut dia banyaknya bantuan yang datang ke Gunungkidul bisa mengurangi beban masyarakat membeli air bersih yang semakin sulit di puncak musim kemarau seperti saat ini.

"Sudah banyak masuk dan keberadaannya sangat membantu BPBD dalam mengatasi masalah kekeringan. Yang jelas kami berharap agar pemberi bantuan bisa berkoordinasi dengan BPBD agar bantuan dapat tepat sasaran," ucapnya. 

Baca juga: Cerita Warga Lombok Saat Kekeringan, Berebut Ambil Air di Sumur hingga Sembunyikan Alat Timba

Bantuan air

Koordinator CSR PT SGI Waljito, perusahaan ini berencana menyerahkan bantuan air sebanyak 250 tangki.

"Untuk tahap awal kami serahkan ke warga di Dusun Ploso Doyong, Ngalang, Gedangsari. Lokasi ini kami pilih karena ada karyawan kami yang berasal dari sana dan kebetulan juga mengalami krisis air," ucapnya. 

Seorang warga Ploso Doyong, Bambang mengaku setiap beberapa hari sekali PDAM yang masuk di wilayahnya berhenti beroperasi. Hal itu menyulitkan warga untuk beraktivitas.

Warga harus berhemat air bersih meski tidak sampai membeli air dari tangki swasta.

"Air dari PDAM sering macet, jadi kami memilih untuk berhemat," ucapnya. 

Baca juga: 645 Hektare Lahan Sawah di Sumut Mengalami Kekeringan

 

  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com