Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaenal Tewas Setelah Berkelahi dengan Polisi, Keluarga Minta Pendampingan BKBH Fakultas Hukum Unram

Kompas.com - 10/09/2019, 10:56 WIB
Idham Khalid,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Keluarga Zaenal Abidin (29), pemuda yang serang anggota polisi Polres Lombok Timur karena ditilang, dan kemudian meninggal usai berkelahi, mendatangi Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Negeri Mataram (Unram) pada Senin (9/9/2019) sore. 

Kedatangan keluarga Zaenal, yakni Safrudin dan Heri Kiswanto tidak lain  untuk meminta bantuan hukum agar oknum anggota polisi yang diduga melakukan penganiayaan dan mengakibatkan meninggalnya Zaenal bisa diproses secara hukum yang berlaku.

“Karena kami orang yang bodoh dan keluarga tidak berada, jadinya satu-satunya saya mau minta bantuan hukum ke sini, supaya yang bersangkutan diproses secara hukum yang berlaku,” ungkap Safrudin. 

Menurut Safrudin, dirinya sangat prihatin terhadap kejadian yang menimpa keluarganya itu. Menurut dia, polisi yang seharusnya mengayomi masyarakat malah melakukan tindakan kekerasan.

Baca juga: Kasus Pria Tewas usai Serang Polisi karena Tilang, Polda NTB Bentuk Tim Investigasi

“Kami harapkan oknum petugas yang seharusnya melindungi dan mengayomi itu diproses  sesuai aturan yang berlaku,” ungkap Safrudin.

Kedatangan Safrudin dan Heri Kiswanto dalam agenda meminta bantuan hukum disambut baik oleh BKBH Fakultas Hukum Unram.

Joko Jumadi salah satu anggota Advokat BKBH Unram menyebutkan pihaknya siap membantu agar kasus meninggalnya Zaenal setelah berkelahi dengan polisi bisa diproses secara hukum.

"Mereka menyatakan keberatan atas meninggalnya saudara Zaenal. Mereka minta pendampingan. Intinya adalah mereka minta pendampingan hukum terkait kasus hukum terhadap para pelaku ini bisa berjalan," ungkap Joko.

Joko yang juga pernah mendampingi kasus Baiq Nuril tersebut menyebutkan, pihaknya mempunyai kepentingan agar tidak ada kasus serupa kembali terjadi.

"Kita juga punya kepentingan jangan sampai muncul Zaenal-zaenal yang lain," kata Joko.

Baca juga: Kronologi Warga Tewas usai Serang Polisi karena Tilang

Penjelasan Kapolda NTB

Sebelumnya, Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana menyebutkan akan menindak tegas oknum polisi jika terbukti melakukan penganiayaan dan mengakibatkan Zaenal Abidin meninggal.

“Kalau  anggota kami salah, apalagi sampai melakukan mengakibatkan korban meninggal dunia akan kami tindak tegas ya,” ungkap Nana dalam jumpa pers, Senin (9/9/2019)

Nana menyebutkan bahwa pihaknya sedang dalam tahap pendalaman terhadap dugaan kasus yang mengakibatkan Zaenal meninggal oleh oknum Satlantas Plores Lombok Timur.

"Memang saat ini kami sedang melakukan pendalaman terhadap kasus ini, anggota Plolres yang bersangkutan telah diamankan,” ungkap Nana.

Lanjut Nana, ditegaskan kembali pihak kepolisian telah membentu tim investigasi untuk menangani kasus tersebut.

“Saya memposisikan yang benar ya benar, akan kami tindak lanjuti proses penanganan kasus tersebut,” tegas Nana. 

Baca juga: Ayah Zaenal: Lebih Baik Anak Saya Dipenjara 10 Tahun, daripada Dipukul Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com