Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN Pancawangi Cianjur Ambruk, Siswa Belajar di Luar Beralas Terpal, Berharap Ada Bantuan Tenda

Kompas.com - 10/09/2019, 09:37 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sudah hampir dua bulan 50 siswa SD Negeri (SDN) Pancawangi Pasirsembung, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat belajar di luar kelas.

Selain kerap kepanasan dan mata perih, mereka juga mulai merasakan sakit di bagian punggung karena harus berjam-jam duduk sambil membungkuk saat mengikuti kegiatan belajar-mengajar.

Siswa kelas 4, 5 dan 6 terpaksa belajar di lapangan sekolah beralas terpal akibat bangunan kelas mereka ambruk dan rusak.

Pihak Dinas P dan K Kabupaten Cianjur sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 150 juta untuk perbaikan dua lokal kelas yang rusak itu akhir tahun ini.

Sedangkan untuk kelas yang ambruk akan dianggarkan di tahun berikutnya.

Baca juga: SDN Pancawangi Cianjur Ambruk, Begini Respons Dinas Pendidikan

Pihak sekolah bersyukur akhirnya bisa mendapatkan bantuan kendati belum tahu kapan anggaran perbaikan tersebut terealisasi.

Berharap bantuan tenda

Karena itu, sambil menunggu kelas diperbaiki, mereka berharap pemerintah daerah bisa menyediakan tenda untuk kelas darurat agar para siswa tak lagi harus belajar di lapangan.

“Belajar di lapang sangat tidak nyaman, belum lagi cuaca yang panas, aktivitas pembelajaran sangat tidak efektif,” tutur Tintin Sudartini, salahseorang guru kepada Kompas.com, Senin (09/09/2019).

Selain panas, kondisi lapangan yang berdebu karena musim kemarau juga membuat kegiatan belajar-mengajar semakin terganggu.

“Siswa tidak bisa berkonsentrasi. Saya pun sebagai gurunya demikian. Pokoknya benar-benar tidak kondusif aktivitas belajar-mengajar sepanjang dua bulan terakhir ini,” ucapnya.

Baca juga: SD yang Ambruk di Cianjur Hanya Berjarak 1,5 Kilometer dari Kantor Disdik

Karena itulah, ia berharap ada bantuan tenda untuk menaungi para siswa saat mengikuti aktivitas belajar-mengajar agar tidak lagi kepanasan dan perih karena debu.

“Kalau di dalam tenda kan bisa dipasang meja dan kursi. Siswa bisa sambil duduk belajarnya,” ujarnya.

Selain kondisi ketidaknyamanan tersebut, Nurhayati, guru lain menyebutkan, para siswa yang belajar di luar kelas itu sudah mulai merasakan sakit di bagian punggung.

“Sudah dua bulan belajar lesehan seperti itu. Kami khawatir berdampak pada kondisi kesehatan mereka nantinya. Apalagi kalau nanti masuk musim penghujan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SD Negeri Pancawangi Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus belajar di luar kelas sejak pertengahan Juli lalu atau dalam dua bulan terakhir ini.

Pihak sekolah terpaksa menggelar terpal di lapang voli, di bawah pohon dan di teras depan ruang guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar bagi siswa kelas 4, 5 dan 6 karena ruang kelas mereka ambruk dan rusak.

Baca juga: Kelas Ambruk, Siswa SD di Cianjur Belajar di Lapangan Beralaskan Terpal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com