Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Istri Anggota DPRD Lombok Timur Ngamuk dan Diduga Pukul Guru, Anak Luka Lebam

Kompas.com - 10/09/2019, 05:45 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Waktu itu, lanjut Kasri, dia hanya bisa diam saja dan seorang guru mencoba melerai pelaku, dengan menyatakan persoalan itu bisa dibicarakan dengan baik-baik di ruangan kepala sekolah.

"Ada teman melerai kemudian diajak ke ruang kepala sekolah untuk diajak mediasi, namun dia tetap marah-marah, dan tidak terima," jelasnya.

Saat berada di ruanga kepala sekolah, istri anggota DPRD tersebut meminta agar dirinya dipecat dari sekolah, namun kepala sekolah menolaknya.

Baca juga: Ayah Tiri yang Tega Aniaya Anak 2 Tahun hingga Tewas Seorang Residivis

4. Alami luka lebam

Mahrus, suami dari ES menyebutkan, kemarahan istrinya itu lantaran melihat kondisi anaknya yang mengalami luka lebam sehingga langsung mendatangi sekolah.

"Iya, istri saya marah-marah karena keberatan anaknya dipukul, tapi kalau dia (istri) yang memukul guru saya tidak tahu," ungkapnya.

Menurut Mahrus, wajar jika anak-anaknya sedikit nakal di sekolah, dan tidak harus dipukul.

"Iya, saya kira wajar kalau nakal-nakal sedikit, namanya juga anak-anak," katanya.

Baca juga: Mobil Dinas Anggota Dewan Sumbar Pakai Pelat Palsu, Terjaring Operasi Patuh di Pekanbaru

5. Melanggar etika

Ilustrasi sekolahKOMPAS.com/Junaedi Ilustrasi sekolah

Kepala Sekolah SDN 4 Desa Anggaraksa, Sabrul, menyayangkan tindakan istri anggota DPRD tersebut, karena telah melanggar etika.

"Sebenarnya istri dewan tersebut tidak harus langsung marah-marah kepada gurunya, kalau di sekolah itu ada etikanya, tidak boleh nyelonong-nyelonong, kita punya tata krama," katanya.

6. Datang langsung ingin memukul

IlustrasiPIXABAY.com Ilustrasi

Dari kesaksian para guru, Sabrul menyebutkan, istri DPRD tersebut langsung menghampiri guru agama itu dan ingin memukulnya.

"Kalau dari kesaksian guru-guru, katanya istri dewan itu marah-marah karena emosi dan ingin mencakarnya," ujarnya.

Sebagai istri anggota DPRD, sebut Sabrul, harus menjadi panutan kepada masyarakat, dan tidak boleh berkata kasar.

Baca juga: Gadai SK untuk Pinjaman Bank, Gaji Anggota Dewan Sampai Minus

Sumber: KOMPAS.com (Idham Khalid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com