Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kisah Pasien Ditandu Menuju Puskesmas, Disebut "Ambulans Desa" hingga Selamatkan Ibu Melahirkan

Kompas.com - 10/09/2019, 05:25 WIB
Rachmawati

Editor

“Kaki dan tangan saya tak bisa digerakkan. Saya sempat dihantam reruntuhan rumah dan material yang terbawa longsor, untungnya masih selamat,” ujar Rotto kepada Kompas.com, Sabtu (9/3/2019).

Baca juga: Korban Banjir Bandang Ditandu Sejauh 22 Km Lewati Belasan Titik Longsor untuk Sampai Puskesmas

 

3. Sakit lambung, pasien ditandu ke puskesmas

Juanedi (40), warga Kampung Leuwi Buled, Desa Leuwi Balang, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten terpaksa ditandu ke Puskesmas Cikeusik oleh keluarga dan tetangga lantaran akses jalan rusak parah sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

Jarak dari rumah Juanedi ke puskesmas sejauh enam kilometer. Namun setelah menempuh jarak empat kolometer, ada kerabat yang membawa mobil dan Juanedi dibawa ke puskesmas terdekat.

Bupati Pandeglang Irna Narulita menanggapi kasus tersebut.

Menurut Irna, hal tersebut merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang berjalan baik.

"Itu saya sebut sebagai ambulans desa, ambulans kampung, jangan dilihat ditandunya, jangan lihat jalan rusaknya, tapi partisipasi masyarakatnya," kata Irna.

Baca juga: Lagi, Warga Sakit Ditandu di Pandeglang karena Jalan Rusak

 

4. Mobil terjebak lumpur, ibu hamil ditandu

Seorang ibu hamil bernama Desriani (22) asal Desa Minanga, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terpaksa ditandu sejauh 3 kilometer setelah ambulans yang membawanya terjebak material longsor.

Bidan Sutrayani yang mendampingi pasien mengatakan bahwa mobil ambulans yang mengantar pasien terjebak di jalan karena longsor.

“Setelah lolos dari lumpur, kami melanjutkan perjalanan, tiba di Rumah Sakit Hikmah sekitar pukul 16.00 Wita. Alhamdulillah ibu dan bayinya selamat, melahirkan dengan operasi sesar,” ucapnya.

Baca juga: Viral, Kisah Ibu Hendak Melahirkan Ditandu 3 Km dan Terjebak Lumpur

 

5. Ari-ari tertinggal, ibu hamil ditandu ke puskesmas

Soimah, warga Dusun Marano, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terpaksa ditandu dengan sarung untuk menuju ke pusat kesehatan terdekat saat akan melahirkan.

Namun di tengah perjalanan, Soimah kesakitan dan mereka terpaksa berhenti di perkampungan Transmigrasi Marano dan Soimah melahirkan anak keduanya di sana, Selasa (16/7/2019).

Setelah melahirkan, ari-ari bayi masih tertinggal di rahim sehingga Soimah harus melanjutkan perjalanan ke Puskesmas Ranga-ranga.

Dia ditandu belasan warga secara bergantian melintasi hutan dan jalan yang terjal, berkerikil, serta licin.

Setelah menempuh perjalanan 4 jam dengan tandu, Soimah sampai di Puskesmas Ranga-ranga.

Namun karena pihak Puskesmas tidak bisa menangani, maka Soimah di rujuk ke rumah sakit di Mamuju.

Baca juga: Cerita Dibalik Ibu Hamil Ditandu Sarung, Jalan Kaki 4 Jam hingga Ari-ari Tertinggal di Rahim

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com