Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Surat Pernyataan Keluarga Zaenal, Pria Tewas Diduga Menyerang Polisi karena Tilang

Kompas.com - 09/09/2019, 18:48 WIB
Idham Khalid,
Khairina

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Keluarga Zaenal Abidin (29), pemuda asal Tunjang Selatan, Desa Paokmotong, Lombok Timur, yang tewas diduga setelah berkelahi dengan anggota Satlantas Lombok Timur, pada Kamis (5/9/2019) lalu telah menandatangani surat pernyataan.

Adapun surat dokumen itu didapatkan dari Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lombok Timur, Eko Rahady sebanyak satu lembar.

Baca juga: Ayah Zaenal: Lebih Baik Anak Saya Dipenjara 10 Tahun, daripada Dipukul Mati

Surat pernyataan tersebut tertanggal Sabtu (7/9/2019) tersebut bermuatan 2 poin. 

Poin pertama menyebutkan,

“Kami selaku orang tua dan keluarga dari Zaenal Abidin tersebut di atas, tidak keberatan dan tidak akan menuntut secara hukum dari pihak manapun di kemudian hari, atas apa yang sudah terjadi dan yang dialami oleh anak kami tersebut di atas dikarenkan kami selaku keluarga menyadari/memaklumi klondisi anak kami yang sedang mengalami gangguan jiwa”

Sedangkan poin yang kedua bertuliskan,

“Kami selaku orangtua mewakili keluarga mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan/sumbangsih biaya pengobatan/perawatan dan santunan yang telah diberikan oleh pihak kepolisian”

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagai mana mestinya”, tutup surat tersebut.

Baca juga: Fakta Pria Tewas Diduga Menyerang Polisi karena Masalah Tilang, Kena Razia hingga Terdapat Luka Memar

Adapun pihak yang menandatangani surat tersebut yakni, ayah Zaenal atas nama Sahabudin, beserta keluarga lainnya yang kemudian bermaterai 6000.

Saat ditemui di rumahnya Sahabudin menyebutkan, dirinya tidak bisa keberatan karena telah menandatangani surat tersebut.

“Kan sudah ada surat itu, katanya sudah damai, tidak ada masalah lagi,” ungkap Sahabudin, Minggu (8/9/2019).

Sahabudin menyebutkan, dirinya tidak bisa berbuat lebih banyak, karena takut salah berbicara karena sudah menandatangani surat pernyataan tersebut.

"Tidak tahu mau ngomong apa, takut nanti salah-salah, karena sudah tanda tangan surat," ungkap Sahab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com