Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Serangan Buaya Alami 18 Jahitan di Perut, Paha, dan Pinggang

Kompas.com - 09/09/2019, 18:36 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com -  Misran (59) untuk sementara ini tidak bisa mencari ikan. Dia terpaksa beristirahat di rumah. Dia menempatkan kasurnya di ruang tengah rumahnya.

Dia harus menahan rasa sakit di pinggang kanan, paha kanan dan perutnya yang terluka karena gigitan buaya pada Jumat (6/9/2019) malam di Sungai Simangalam, Dusun Tanjung Alam, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara. 

Camat Kualuh Selatan Abdul Hariman mengatakan, pihaknya bersama dengan beberapa orang lainnga mengunjungi rumahnya dan bertemu dengan Misran.

Baca juga: Ada Serangan Buaya, Warga Desa Simangalam Resah Saat Mencari Ikan

Misran duduk di atas kasurnya menggunakan sarung dan kaos singlet berwarna putih.

Dikatakannya, Misran menunjukkan luka di perut, pinggul kanan dan paha kanannya.

"Beliau mengalami luka gigitan buaya di Sei Simangalam dan menderita luka 18 jahitan," katanya.

Buaya tersebut, lanjutnya, diduga berasal dari Sungau Kualuh yang migrasi ke Sungai Sei Simangalam. Dari keterangan masyarakat di sekitar, buaya tersebut sudah sering menyerang sampan nelayan di lokasi tersebut sejak dua tahun terakhir.

"Jadi itulah yang meresahkan masyarakat di sini. Bagaimana kelanjutannya, kita mengharapkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut)," katanya, Senin sore (9/9/2019). 

Menurutnya, dengan kondisi saat ini, Misran belum dapat mencari ikan. Selain itu, masih ada rasa ketakutan karena buaya diperkirakan masih berada di lokasi.

"Istirahat dulu lah di rumah. Selain itu, kan masih ada jahitan di lukanya. Jadi belum bisa mencari ikan, belum bisa beraktivitas," katanya.

Baca juga: Tersesat, Buaya Muara Masuk ke Permukiman Warga

Kepala Bidang Wilayah II Pematang Siantar BBKSDA Sumut, Seno Pramudhita mengatakan, pihaknya masih menunggu kabar dari petugas BBKSDA Sumut yang sedang diturunkan ke lokasi.

Dikatakannya, dia akan memberikan kabar lanjutan terkait temuan terbaru di lapangan.

"Tim kita sedang di lapangan. Kita menunggu kabar dari mereka, apa temuan di lapangan. nanti akan kita kabari," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Misran dan anaknya Syahdan diserang buaya saat akan mengambil jebakan ikan pada Jumat (6/9/2019) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, Misran terjatuh dan sempat diterkam buaya lalu dibawa masuk ke dalam air.

Sesaat kemudian, Misran berhasil melepaskan diri dan timbul di tepi sungai. Anaknya Syahdan berhasil menariknya untuk kemudian dibawa ke mantri desa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com