Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Tak Punya Uang, Warga di Pulau Seram Jalan Kaki 6 Km demi Air Bersih

Kompas.com - 09/09/2019, 17:32 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Krisis air bersih yang diakibatkan oleh kemarau berkepanjangan dialami warga di Dusun Patinea, Desa Kawa, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

Krisis air bersih yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir itu memaksa warga mengeluarkan uang demi mendapatkan jatah air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kita harus membeli air bersih, karena memang tidak ada sumber air bersih di sini,” kata Sekretaris Dusun Patinea, Man Saleh Tamalene kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Tinggal di Huntara, Penyintas Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi Kesulitan Air Bersih

Saleh mengatakan, saat musim kemarau tiba, hampir setiap hari warga harus mengeluarkan uang untuk membeli air bersih yang dibawa dengan mobil pikap dari Desa Kawa.

Menurutnya, kondisi itu telah berlangsung sejak lama.

“Sudah lama sekali, setiap musim kemarau pasti beli air bersih. Kita beli 1 drum Rp 25.000, kalau 1 gen itu dijual Rp 5.000,” katanya.

Dia menjelaskan, bagi warga yang memiliki kendaraan, mereka akan langsung pergi mengambil air bersih sendiri ke desa induk.

Namun bagi warga yang tidak memiliki kendaraan, mereka terpaksa membeli. Kalau tidak punya uang, warga harus berjalan kaki sejauh 6 kilometer untuk mendapatkan air bersih.

“Beruntung bagi yang punya kendaraan tapi kalau yang tidak punya harus beli air setiap hari. Kalau tidak ada uang ya terpaksa harus jalan kaki sampai 6 km untuk mengambil air bersih,” katanya.

Baca juga: Selama Kekeringan, Mobil Polisi Dijadikan Alat Distribusi Air Bersih

Saleh berharap Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan instansi berwenang lainnya dapat segera mengatasi masalah krisis air bersih di desa Kawa.

“Kami hanya bisa berharap pemda dapat mencari solusi penyelesaian terhadap masalah kami di sini, agar warga di sini tidak selalu kesusahan terus,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com