Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Mahasiswa Papua Pulang Kampung, Ini yang Akan Dilakukan Gubernur

Kompas.com - 09/09/2019, 15:53 WIB
David Oliver Purba

Editor

JAYAPURA, KOMPAS.com - Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, Pemprov Papua bersedia memfasilitasi 300 lebih mahasiswa asal Papua jika mereka bersedia kembali berkuliah di daerah.

Untuk rencana itu, Lukas akan mengumpulkan para kepala daerah termasuk gubernur Papua Barat, hingga rektor universitas, untuk membahas kepulangan ratusan mahasiswa yang sebelumnya berkuliah di berbagai daerah.

"Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan panggil gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, direktur Unima, rektor Uncen, dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah besar tanpa pemberitahuan," ujar Lukas, di Jayapura, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Gubernur Pusing Tahu 300 Mahasiswa Asal Papua Pulang Kampung

Lukas mengatakan, selain kaget, ia juga menyayangkan sikap para mahasiswa yang tidak berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang mengirim mereka berkuliah.

Terlebih, saat ini rekonsiliasi sedang dilakukan dan seluruh institusi terkait telah memberikan jaminan keamanan bagi seluruh mahasiswa asal Papua.

"Memang sudah ada imbauan dari kami, saya arahkan waktu itu, kalau di NKRI tidak aman, kami pulangkan. Tapi ini aman, kenapa pulang, untuk apa?" tutur Lukas.

Diberitakan sebelumnya, sekitar 300 mahasiswa asal Papua, yang sebelumnya berkuliah di sejumlah daerah di Indonesia, kini telah kembali ke Jayapura.

Mengetahui hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku kaget karena sebelumnya Panglima TNI dan Kapolri telah memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa dan pelajar asal Papua yang menempuh pendidikan di luar Papua.

Sekitar 200 mahasiswa dari Manado dan lainnya dari Pulau Jawa.

Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib menyebut sudah ada utusan dari Kapolri yang meminta MRP meninjau kembali maklumat yang dikeluarkan.

Baca juga: 300 Mahasiswa Pulang Kampung, Gubernur Papua Kebingungan

Isi maklumat tersebut salah satunya adalah apabila mahasiswa dan mahasiswi Papua tidak merasa nyaman dan tidak ada perlindungan dari provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, mereka bisa kembali ke Papua.

"Kami akan menggelar rapat untuk melihat kembali maklumat kami karena jangan-jangan maklumat kami itu dijadikan dasar oleh adik-adik kami pulang," kata Timotius. (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com