Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancang Lapangan Pancasila Salatiga Protes, Revitalisasi Tetap Berlanjut

Kompas.com - 09/09/2019, 12:12 WIB
Dian Ade Permana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Perancang Monumen Pancasila Salatiga, Ronie Arief Aryanto memprotes penggunaan karyanya. Dia menilai karyanya tidak dihargai oleh Pemkot Salatiga.

Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia Cabang Salatiga, Joko Tirtono, yang mendampingi Ronie Arief mengatakan, Ronie mulai merancang Monumen Pancasila sejak 2013.

Namun setelah proyek revitalitasi Lapangan Pancasila dimulai, Ronie merasa tidak dilibatkan.

"Karena itu, kami selaku kuasa hukum pak Ronie, mendampingi untuk meminta hak cipta karya," jelasnya, Sabtu (7/9).

Joko menegaskan bahwa perjuangan ini soal penghargaan dan apresiasi pada karya seni.

Baca juga: Kamar Jenazah RSUD Salatiga Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 1 Miliar

Penjelasan Wali Kota Salatiga

Terpisah, Walikota Salatiga, Yuliyanto menegaskan protes tersebut tidak mengganggu proses revitalisasi Lapangan Pancasila.

"Protes tersebut semata karena ketidaktahuan pak Ronie sebagai perancang monumen," katanya.

Yuliyanto menerangkan, awalnya Ronie mengajukan desain monumen.

"Dalam pengajuan desain tersebut, pak Ronie berharap dapat langsung mengerjakan fisik bangunan," paparnya.

Baca juga: 4 Fakta Tanjakan Kenteng di Tol Salatiga–Kartasura

 

Padahal, revitalisasi Lapangan Pancasila tidak hanya soal monumen, namun secara keseluruhan. Yakni dari lapangan, jogging track, monumen, hingga taman.

"Sebagai walikota, tentu saya tidak bisa membayar karena ada mekanismenya, ada stakeholder yang menangani juga. Soal desain itu sudah selesai saat perencanaan. Pak Ronie juga hadir saat pembahasan dan menyampaikan konsep, namun tidak menyampaikan soal nominal. Jika menjual konsep, tentu di konsultan perencanaan," paparnya.

Perancang tak punya badan usaha

Yuliyanto mengungkapkan, Ronie Arief Aryanto juga tidak memiliki badan usaha atau badan hukum yang diperlukan untuk mengerjakan sebuah proyek.

"Tentu di pemerintahan ada aturannya. Jika ingin mengerjakan proyek harus ada badan usaha, melalui proses lelang, dan memenuhi kualifikasi," tegasnya.

Saat ini, proses revitalisasi Lapangan Pancasila sudah dimulai. Bahkan Monumen lama yang melambangkan tiga pahlawan asal Salatiga juga sudah dipindahkan ke Taman Bendosari.

Revitalisasi Lapangan Pancasila dianggarkan sebesar Rp 22 miliar. Pengerjaannya dilakukan oleh PT. Artadinata Azzahra Sejahtera.

Baca juga: Setahun Kasus Korupsi Bank Salatiga, Uang Nasabah Rp 14 Miliar Belum Juga Kembali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com