Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat Luka Memar di Tubuh Pria yang Tewas Diduga Menyerang Polisi karena Masalah Tilang

Kompas.com - 09/09/2019, 12:10 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Ayah Zaenal Abidin (26), Sahabudin (60) mengatakan, terdapat luka memar di sekujur tubuh Zaenal.

Hal itu diketahui Sahabudin saat tiba di Rumah Sakit Umum Sudjono (RSUD) Lombok Timur, tempat anaknya dirawat.

Zaenal merupakan pria yang tewas diduga menyerang polisi karena masalah tilang.

"Saya kaget ternyata di bagian muka memar, di belakang kepalanya ada memar juga, dan di kakinya," ungkap Sahabudin saat ditemui di kediamannya di Dusun Tunjang Selatan, Minggu (8/9/2019).

Baca juga: Diduga Menyerang Polisi karena Masalah Tilang, Pria Ini Tewas

Sahabudin mengatakan, dia mendapat informasi bahwa anaknya masuk rumah sakit dari polisi pada Sabtu dini hari pukul 4.00 WITA.

"Sekitar jam 4 malam itu saya dapat informasi dari petugas, Zaenal masuk rumah sakit," kata Sahabudin.

"Kalau kelihatannya ada yang memukul tapi saya tidak tahu siapa orangnya," tutur Sahabudin.

Sebelumnya diberitakan, Pemuda asal Desa Paok Motong, Lombok Timur, Zaenal Abidin (29), tewas setelah diduga berkelahi dengan polisi di Satlantas Polres Lombok Timur.

Polisi menyebut, Zaenal meninggal setelah terlebih dulu mengamuk dan menyerang petugas karena persoalan tilang.

Versi polisi

Berdasarkan rilis polisi, kejadian berawal pada Kamis (5/9/2019) pukul 20.20 Wita di lapangan apel Satlantas Polres Lotim.

Saat itu, seorang pengendara tak dikenal dengan sepeda motor Vario warna putih melawan arus dan tanpa mengenakan helm masuk ke pintu gerbang kantor Satlantas.

Kemudian, diketahui bahwa pengendara itu adalah Zaenal yang terjaring razia operasi patuh yang dilaksanakan pada hari yang sama pukul 16.00.

Pada saat itu, ada dua anggota Satlantas atas nama Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husaen sedang melaksanakan tugas piket menjaga barang bukti hasil razia operasi patuh di lapangan apel Satlantas.

Zaenal disebut datang dengan cara yang tidak bersahabat dan dengan nada keras berkata, "Di mana motor saya?" Hal itu memicu awal percecokan antara Zaenal dan anggota Satlantas yang sedang berjaga.

Aiptu I Wayan Merta Subagia menyampaikan kepada Zaenal untuk turun dari kendaraan, tetapi masih dengan nada keras Zaenal mengatakan, "Maumu apa?".

Bripka Nuzul lalu menghampiri Zaenal dengan tujuan menenangkan sambil berkata, "Ada apa Pak, tolong tenang".

Baca juga: Fakta Agya Tabrak Truk Parkir, Sopir Ngantuk hingga 1 Keluarga Tewas

 

Secara tiba-tiba, Zaenal disebut menyerang Bripka Nuzul dengan cara memukul menggunakan tangan terkepal ke bagian pipi sebelah kiri dan hidung secara bertubi-tubi.

Akibat pececokan itu perkelahian tidak terelakan. Zaenal disebut melakukan perlawanan dan anggota melakukan pembelaan diri hingga mengakibatkan Zaenal terjatuh dan menabrak pot bunga yang ada di lapangan apel Satlantas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com