Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Tak Masuk Sekolah karena Sakit, Siswa di Magetan Buat Surat Pengunduran Diri

Kompas.com - 09/09/2019, 11:48 WIB
Sukoco,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Sebuah foto surat pernyataan pengunduran diri dari seorang siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Plaosan, Magetan, Jawa Timur, beredar di media sosial.  

Siswa kelas 9  tersebut menulis pernyataan mengundurkan diri, diduga karena salah satu guru di sekolahnya mempersoalkan ketidakhadiran siswa tersebut dalam waktu yang cukup lama.

Tidak ada tanggal penulisan dalam surat pengunduran diri yang saat ini beredar melalui WhatsApp tersebut.

Baca juga: SD yang Ambruk di Cianjur Hanya Berjarak 1,5 Kilometer dari Kantor Disdik

Dalam suratnya, siswa tersebut menulis bahwa ia akan melanjutkan lagi sekolah pada tahun depan.

Berikut kata-kata yang ditulis siswa tersebut dalam suratnya, “Atas pernyataan surat ini, saya ingin menyatakan mundur dari  murid SMPN 1 Plaosan.

Pernyataan saya mundur atau tidak meneruskan lagi, karena ada masalah tidak mengenakkan diri saya, sebab ada salah satu guru yang tidak suka atas kehadiran saya di SMPN 1 Plaosan dan saya ingin melanjutkan lagi di tahun depan.

Sekian atas pernyataan surat saya mengundurkan diri dari SMPN 1 Plaosan".

Saat dikonfirmasi terkait beredarnya surat pengunduran diri siswa tersebut, guru bidang kesiswaan SMP N 1 Plaosan Magetan, Prayitno mengakui bahwa nama siswa dalam surat tersebut merupakan salah satu siswanya.

Menurut dia, siswa tersebut adalah murid kelas 9 yang tidak bisa mengikuti ujian akhir sekolah, karena terlalu lama absen akibat sakit.

Prayitno mengatakan, siswanya tersebut tidak masuk sekolah setelah kedua orangtuanya meninggal.

“Kurang tahu siapa dulu yang meninggal, anak tersebut anak yatim piatu. Karena tidak mempunyai nilai ulangan, maka tidak bisa ikut ujian akhir sekolah. Masalah ini sudah ditangani oleh Dinas Pendidikan,” kata Prayitno, Senin (9/9/2019).

Prayitno menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan juga telah berkunjung ke rumah siswa tersebut.

Dinas Pendidikan juga memberikan solusi untuk siswa tersebut, agar mengikuti ujian paket B yang direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober bulan depan.

Namun, Prayitno tidak bisa memastikan, apakah surat pengunduran yang beredar di media sosial tersebut sudah disampaikan ke pihak sekolah atau belum.

“Kalau itu urusan Pak Kepala Sekolah, kebetulan sedang tidak ada. Saat ini siswa tersebut diminta oleh kepala dinas untuk mengikuti ujian paket,” ucap Prayitno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com