Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Tukang Becak Raih Gelar Doktor di Usia 27 Tahun, Ini Faktanya

Kompas.com - 09/09/2019, 08:19 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Selama di Jepang, Laila tinggal sendirian dari tahun 2017 sampai 2018, karena hanya dirinya satu-satunya mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah.

"Happy saja meskipun sendirian di Jepang. Ini semata-mata untuk mencapai cita-cita dan demi ilmu pengetahuan," ujar perempuan kelahiran 16 Agustus 1992.

Baca juga: Seorang Polisi Kritis usai Baku Tembak dengan Komplotan Pencuri Sapi

4. Pentingnya doa dan tidak menyerah terhadap keadaan

Keberhasilan Lailatul meraih doktor cukup membuat dirinya bahagia dan bersyukur. Perjuangan dan usaha kerasnya tidak sia-sia.

"Cukup bahagia karena perjuangan dan cita-cita saya untuk meraih pendidikan yang tertinggi bisa terwujudkan," ungkap dia.

Laila, yang hingga kini masih menjadi asisten dosen di kampusnya, punya tips belajar agar bisa sukes.

Salah satunya adalah lebih banyak waktu dan kesempatan untuk belajar daripada menyia-nyiakan waktu untuk main-main.

Dirinya menceritakan, ketika di kampus, mulai jam 7 pagi dan baru pulang jam 11 malam.

"Selain berlajar yang tekun, jangan lupa berdoa. Doa juga orangtua lebih penting daripada doa kita sendiri," ucap dia.

Baca juga: Periksa Data Rekening, Polisi Singgung Beasiswa S2 Veronica Koman

5. Menjadi kebanggaan orangtua

Saningrat, ayah Laila mengaku sangat bangga dengan anak sulungnya. Setiap hari dirinya selalu berdoa unuk Laila dan kedua adiknya, Ruslan Hamadani dan Maulidi Cahyono.

Saningrat menceritakan, sejak Laila menempuh pendidikan di ITS, dirinya tidak banyak membantu dari segi pembiayaan. Laila sudah mandiri sejak masih SMA hingga ke perguruan tinggi.

"Seingat saya, biaya yang saya keluarkan hanya untuk membelikan dia sepeda motor dan laptop. Selain itu, saya sudah tidak membiayainya karena Laila sudah mengaku mandiri," ungkap Saningrat, saat ditemui di kediamannya.

Baca juga: 6 Fakta Polisi Baku Tembak dengan Komplotan Pencuri Sapi, Pelaku Pecatan TNI hingga Turunkan Anjing Pelacak

Sumber: KOMPAS.com (Taufiqurrahman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com