Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kambing Bermata Satu di Bogor Bikin Merinding Warga Saat Melihatnya

Kompas.com - 09/09/2019, 05:35 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sejak dua hari terakhir, warga Bogor digemparkan dengan kelahiran kambing bermata satu di Kampung Cigelap, Desa Cibeuteng Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Anak kambing yang lahir pada hari Sabtu (08/09/2019) sekitar pukul 14:00 WIB, dalam kondisi yang tidak normal, kedua matanya menyatu di tengah berkelopak satu, tak memiliki hidung dan tidak mempunyai rahang.

"Matanya dua cuman kelopak matanya saja yang satu, hidungnya enggak ada mulutnya enggak normal," kata Pemilik kambing, Aang khunaepi (37) kepada Kompas.com, Minggu (8/9/2019).

Kambing berjenis kelamin betina itu lahir dari perut induknya dalam kondisi sehat. Meski begitu, kambing bermata satu ini tidak bisa mendapatkan asupan makanan.

Baca juga: Aneh tapi Nyata, Ada Kucing Bertanduk dan Bermata Satu di Bengkulu

Agar bisa bertahan hidup, pemilik akhirnya membantu dengan cara memberikan minum ke mulut kambing menggunakan botol.

"Baru dua hari kambing lahir kondisi sehat bisa berdiri normal cuman kalau untuk menyusui ke induknya enggak bisa, jadi saya bantu beri minum teh manis sama susu formula ke mulutnya," ujarnya.

Disebut mirip Dajjal

Lahirnya anak kambing bermata satu itu menjadikan rumah Aang banyak didatangi orang.

Tak sedikit dari warga membandingkannya dengan kemunculan Dajjal menjelang hari kiamat.

Beberapa warga yang menyaksikan fenomena ini langsung merinding dan meninggalkan lokasi.

"Iya namanya kambing baru lahir normal tapi kondisinya enggak tega mirip Dajjal," ungkap Aang.

Baca juga: Lahirnya Anak Kambing Bermata Satu Bikin Warga Wonogiri Heboh

Terpisah, ayah Aang, Sudirja (60) mengaku, induk kambing melahirkan tiga anak kambing. Dua dalam kondisi normal, satunya lagi dalam kondisi bermata satu.

Kini kata dia, kambing bermata satu itu dirawat bersama induknya agar umur kambing bisa lebih lama.

Sebab, Ia meyakini, umur kambing kemungkinan tak akan bertahan lama jika melihat kondisi mata dan hidung.

"Ini juga enggak tahu akan bisa bertahan lama atau tidaknya kalau lihat kondisi kambing betina ini seperti itu," tuturnya.

Sudirja yang sehari-hari bekerja petani menyebut, total kambing piaraan Aang sebanyak 5 ekor.

Baca juga: Anak Kambing Ini Terlahir Mirip Gabungan Babi dan Manusia

Ditawar untuk dibeli

Pemilik kambing, Sudirja (60) sedang merawar kambing bermata satu di Kampung Cigelap, Desa Cibeuteng Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/9/2019)Dok Istimewa Pemilik kambing, Sudirja (60) sedang merawar kambing bermata satu di Kampung Cigelap, Desa Cibeuteng Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/9/2019)
Selama ini tak ada fenomena anak kambing bermata satu. Dan untuk kali ini ia tidak menyangka induk kambing melahirkan anak kambing bermata satu.

Meski demikian, fenomena langka anak kambing bermata satu masih menjadi perhatian warga.

Bahkan, ada warga yang berniat membeli kambing tersebut dengan harga di atas rata-rata.

"Iya kita rawat biar bisa hidup lebih lama selain karena langka jadi ada warga di sini yang berniat membeli untuk dipelihara, tapi tidak saya kasih," bebernya.

Baca juga: Viral, Anak Kambing Satu Mata Menyerupai Manusia dan Suara Mirip Tangisan Bayi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com