MALANG, KOMPAS.com - Kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga terbakar, Minggu (8/9/2019). Akibat kejadian ini, freezer jenazah, peralatan, dan bangunan rusak.
Menurut saksi mata Ahmad Suedi, cleaning service RSUD Salatiga, api pertama kali terlihat sekira pukul 12.05 WIB.
"Saat saya berada di Ruang Anggrek, melihat di bagian belakang kamar jenazah ada asap. Saya langsung menghubungi security," jelasnya.
Baca juga: Tak Ada Lagi Sinetron di Ruang Tunggu RSUD Salatiga
Security langsung menuju ke kamar jenazah dengan membawa alat pemadam api ringan. Namun karena api terus membesar, petugas pun menghubungi pemadam kebakaran.
Api cepat membesar karena di belakang kamar jenazah tersebut banyak ranting dan daun kering. Selain itu banyak kayu dan sampah.
Direktur RSUD Salatiga, dr Pamuji, mengungkapkan, kerugian terbesar akibat kebakaran ini adalah peralatan yang tidak bisa lagi digunakan.
"Freezer bisa menampung empat jenazah itu harganya diperkirakan sekitar Rp 450 juta. Dengan bangunan dan alat-alat lain, mungkin kerugian antar Rp 750 juta sampai Rp 1 miliar," ungkapnya.
Baca juga: Setahun Kasus Korupsi Bank Salatiga, Uang Nasabah Rp 14 Miliar Belum Juga Kembali
Dikatakan, saat kejadian tidak ada jenazah di ruangan tersebut.
"Dugaan sementara, api berasal dari luar. Yakni pembakaran sampah yang kemudian merembet ke kamar jenazah. Ini bukan karena konsleting listrik, karena di luar masih ada titik api," jelas Pamuji.
Namun untuk kepastiannya, dia menyerahkan kepada Polres Salatiga untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: Pemerintah Bagi 372 Sertifikat Tanah di Salatiga
Menurut Pamuji, kebakaran ini tidak menganggu pelayanan di RSUD Salatiga. Selain karena bangunan kamar jenazah terletak di bagian belakang, petugas juga tanggap memadamkan api.
"Jarak antara terbakar hingga pemadaman satu jam. Meski api membesar, tapi cepet ditanggulangi. Pasien juga tidak terganggu," tegasnya.
Untuk sementara, tempat transit jenazah yang berada di IGD akan difungsikan menggantikan kamar jenazah yang terbakar.
Pamuji mengungkapkan pembangunan kembali kamar jenazah ini menjadi prioritas dan akan diusulkan dalam APBD Perubahan agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.