"Jadi, di mobil tersangka kami temukan senjata laras panjang dan 9 butir peluru tajam 5,5 milimeter dan sebuah parang. Anak kecil dalam mobil tersebut juga terkena tembakan," katanya.
Baca juga: Seorang Polisi Kritis usai Baku Tembak dengan Komplotan Pencuri Sapi
Sentot menambahkan, bukan senjata laras panjang yang digunakan tersangka saat baku tembak dengan anggotanya.
Saat baku tembak, tersangka terlihat menggunakan senjata api lain. Peluru dari senjata inilah yang mengenai salah satu anggota Polres Tanah Laut.
"Jadi, tersangka ini kalau dari keterangan saksi itu, dia juga bawa pistol kecil, jadi dia nyetir, di depannya itu diletakan pistol dalam tas, pistol itulah yang digunakan saat baku tembak," katanya.
Baca juga: Bandar Pesta Sabu dengan Teman Wanitanya di Hotel sebelum Baku Tembak dengan Polisi
Sentot mengatakan, tersangka pelaku pencurian sapi yang terlibat baku tembak dengan anggotanya saat penyergapan di Desa Batu Tungku, Panyipatan, Tanah Laut, Kalsel, adalah mantan anggota TNI.
Diketahui, tersangka sebelum berhenti menjadi anggota TNI terakhir bertugas di satuan Zeni Tempur (Zipur).
"Dari informasi, tersangka yang sementara kami kejar ini adalah bekas anggota TNI, pecatan Zipur, catam (calon tamtama)," ujar Sentot Adi, saat dihubungi, Minggu.
Baca juga: Pelaku Pencurian Sapi yang Baku Tembak dengan Polisi adalah Pecatan TNI
Selama dalam pengejaran, polisi juga sudah menerjunkan anjing pelacak untuk membantu mengendus arah tersangka melarikan diri.
"Kami minta bantuan polda untuk terjunkan anjing pelacak," ujarnya.
Menurut Sentot, kondisi hutan karet yang digunakan tersangka melarikan diri adalah perbukitan dengan medan yang sulit.
"Di atas kebun karet itu kan gunung-gunung, habis itu lari dan saat ini masih dalam pengejaran," ujarnya.
Baca juga: Fakta Baku Tembak Bandar Sabu dengan Polisi, Lari dari Razia hingga Tewas Ditembak