Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang di Samudera Pasifik Sejak 27 Juli, 9 Nelayan Manado Akhirnya Pulang

Kompas.com - 08/09/2019, 14:29 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sembilan anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Aleluya akhirnya selamat dan kembali ke Manado, Sulawesi Utara, setelah selama 18 hari dinyatakan hilang di Samudera Pasifik.

Masing-masing ABK bernama Rahmat Bakus, Elieser Manoka, Musmal Wabiang, Lesianus Baghiu, Alfi Frans, Rizky Rahim, Jufri Lalele, Jon Alpretson Manuahe dan Rival Frans.

Kesembilan ABK ini merupakan warga Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Mereka tiba di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Minggu (8/9/2019) pukul 12.07 Wita. Istri, anak, keluarga serta tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado menjemput mereka.

Pemulangan para ABK itu dikawal pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Baca juga: Kisah Pencarian Kapal MV Nur Allya: Sekoci Ditemukan, tapi 25 ABK Hilang

Kepala Basarnas Manado Gede Darmada menjelaskan, kejadian kapal hilang itu terjadi tanggal 27 Juli 2019. KM Aleluya dilaporkan mengalami mati mesin dan lost contact.

Namun, informasi itu baru diterima Basarnas sehari kemudian di perairan Sulut. Pencarian para ABK dilakukan kurang lebih dua minggu.

Pencarian terkendala cuaca kurang baik sehingga tim cenderung mengarah ke Pasifik. Setelah melakukan pencarian berhari-hari, operasi sempat dihentikan dan ditutup.

Basarnas kemudian melakukan pencarian lewat penyebaran informasi kepada kapal-kapal asing yang lewat di area Laut Pasifik.

Baca juga: Kapal Pengangkut Bawang Tenggelam di Perairan Bima, 2 ABK Hilang

Pada tanggal 14 Agustus 2019, Basarnas menerima email dari Kapal Kinseimaru bahwa mereka telah menyelamatkan satu warga negara Indonesia.

"Yang ditemukan saat itu adalah Nakhoda KM Aleluya, Rahmat Bakus. Kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Naha Okinawa, Jepang," ujar Gede saat diwawancarai seusai proses pemulangan para ABK di Bandara Sam Ratulangi, Manado.

Setelah itu, Basarnas terus menelusuri sekaligus meminta bantuan bahwa ada delapan ABK lagi masih di seputaran area Pasifik. Sehingga pencarian dibantu oleh negara.

Pada tanggal 15 Agustus 2019, diterima informasi dari RCC Guam bahwa ABK lainnya telah ditemukan dengan kondisi selamat.

Baca juga: KM Formosa Angkut 20 ABK Hilang Kontak di Perairan Pulau Pini

Sebanyak delapan ABK itu kemudian diserahkan pada US Coast Guard yang sedang melakukan patrol dan selanjutnya dievakuasi ke negara Republik Palau.

Sementara itu, Kapal Aleluya ditarik oleh US Patrol Coast Guard dan dipantau oleh RCC Guam menuju pelabuhan Palau.

"Kami turut mengapresiasi seluruh yang terlibat khususnya KBRI di Palau dan di Jepang yang membantu pemulangan kedelapan korban KM Aleluya dan pihak terkait lain yang membantu dari proses pencarian hingga pemulangan para korban KM Aleluya dapat membuahkan hasil yang baik," kata Gede.

Menurut Gede, kejadian seperti ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Basarnas.

"Semoga dari kejadian ini kita dapat mengambil pelajaran dan pengalaman yang paling berharga ini ke depan agar bisa lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan jiwa," tutur Gede.

Baca juga: Kapal Tanker Bertabrakan dengan Tugboat, 2 ABK Hilang

Sementara itu, pihak Kemenlu RI Yudhi mengatakan, proses pembuatan berkas-berkas untuk persyaratan pemulangan korban sangatlah panjang sehingga baru Minggu ini bisa pulang ke Tanah Air.

"Jadi, kita harap dengan kedatangan sembilan korban ini nelayan terakhir yang dari Sulawesi Utara yang hanyut. Kami akan mengurus semua warga Indonesia yang berada di luar negeri yang mengalami masalah dari pengurusan berkas-berkas dan pemulangan," ujar dia.

Sebelum penyerahan ke keluarga, acara penyerahan diakhiri dengan penadatanganan berkas penyerahan dari Kemenlu ke Basarnas dan ke keluarga korban untuk menandakan bahwa para ABK sudah selamat sampai tujuan dan diterima keluarga.

 

Kompas TV Di akhir pekan, selain bisa menyalurkan aspirasi seperti di kawasan Car Free Day Batusan, bisa juga diisi dengan berolahraga untuk menghilangkan penat setelah bekerja sepekan kemarin. Salah satunya dengan berolahraga senam massal, seperti dilakukan para Aparatur Sipil Negara di Rangkas Bitung, Lebak Banten.<br /> Ribuan warga memadati kawasan alun-alun Kota Rangkasbitung, Lebak, Banten, untuk mengikuti senam sehat massal. Acara yang digelar Korpri Kabupaten Lebak ini, diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai darikalangan aparatur sipil negara,anak sekolah,serta masyarakatumum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com