Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baku Tembak Bandar Sabu dengan Polisi, Lari dari Razia hingga Tewas Ditembak

Kompas.com - 08/09/2019, 10:47 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang bandar sabu berinisial YD (32) asal Pekanbaru, Riau, tewas setelah ditembak polisi di depan Mapolres Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Sabtu (7/9/2019).

Sebelum tewas, sempat terjadi aksi kejar-kejaran dan baku tembak. 

YD sempat melepaskan beberapa kali tembakan ke arah petugas Satlantas Polres Limapuluh Kota yang mengejarnya karena berusaha kabur dari razia lalu lintas.

YD akhirnya tewas setelah timah panas petugas mengenai leher dan tangan kirinya.

Berikut fakta bandar narkoba tewas ditembak polisi:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi penembakanShutterstock Ilustrasi penembakan

Kasat Resnarkoba Polres Limapuluh Kota, Iptu Hendri Has mengatakan, kejadian berawal dari razia lalu lintas yang dilakukan petugas pada pukul 08.00 WIB di daerah Pangkalan, Limapuluh Kota.

YD yang mengendarai mobil Honda Jazz dengan nomor polisi BM 1516 SF bersama wanita NL (29) tidak mengacuhkan petugas yang mencoba memberhentikan mobilnya.

Sambungnya, YD malahan melaju kencang ke arah Tanjung Pati. Polisi yang melihat kejadian itu langsung melakukan pengejaran.

"Tidak disangka, petugas yang mengejar dihadang dengan tembakan oleh YD," katanya yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/9/2019).

Baca juga: Lari dari Razia Lalu Lintas, Bandar Sabu Tewas Ditembak di Depan Kantor Polisi

2. Tewas di depan kantor polisi

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Satlantas Polres Limapuluh Kota langsung berkomunikasi dengan petugas yang tengah piket di Polres 50 Kota untuk menindaklanjuti ulah pengendara yang menerobos razia yang menggunakan senjata api ini.

Pelarian YD akhirnya terhenti di depan Mapolres karena polisi sudah melakukan pemblokiran jalan.

Saat diberhentikan, YD masih sempat melakukan perlawanan dengan melepaskan tembakan ke arah petugas sehingga terjadi baku tembak.

YD akhirnya tewas tertembak di leher dan tangan kirinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com