Kepala Divisi Humas Pondok Pesantren Husnul Khatimah Kabupaten Kuningan, Sanwani menyampaikan, keluarga besar pondok pesantren menggungkapkan rasa bela sungkawa mendalam atas kejadian tersebut.
“Insya Allah mati syahid. Sebab Rasulullah bersabda: barangsiapa keluar dari rumahnya dalam rangka mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah. HR Turmudzi. Ananda MR sedang menuntut ilmu di HK (Husnul Khatimah)," kata Sanwani kepada Kompas.com melalui sambungan selular.
Jenazah Rozian tiba di Pondok Pesantren Husnul Khotimah pada pukul 03.00 WIB Sabtu dini hari.
Seluruh santri menyambut kedatangannya dengan penuh duka. Mereka juga turut mensalatkan Rozian.
Baca juga: Sembunyikan Narkoba di Tabung Kompresor, Kurir Dikendalikan Napi Lapas Cirebon
Selama sekitar lima hingga enam tahun di pondok pesantren, Rozian dikenal sebagai santri yang penuh berprestasi. Dia duduk di bangku kelas XII IPA, dan menonjol di bidang seni design grafis.
Salah satu hasil karyanya adalah saat mengikuti Event Ajang Remaja Berprestasi, Even tahunan tingkat nasional dengan panitia organisasi santri Husnul Khotimah.
"Sejak dari MTs (Madrasah Tsanawiyah setingkat SMP) di Husnul Khotimah. Anaknya patuh dan nurut banget. Dia selalu berangkat sekolah paling awal," tambah Sanwani.
Sanwani pun berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah setempat.
Pemerintah perlu meningkatkan kembali tingkat keamanan dan kenyamanan agar tidak ada lagi korban berikutnya.
"Pelajaran buat pemerintah daerah untuk menjaga keamanan wilayahnya sebab tugas pemerintah daerah adalah menjaga keamanan dan kenyamanan warganya," kata Sanwani.