Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Destria Wibowo, Penjaga Sekolah yang 14 Tahun Tinggal di Ruang Guru

Kompas.com - 07/09/2019, 15:46 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Jumat (6/9/2019) sore, Destria Wibowo (42) beserta istrinya, Iis Isnayanti (40) tengah membereskan ruangan guru SDN III Karawang Wetan, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang untuk bermalam.

Rupanya sudah 14 tahun keluarga itu tinggal di ruang guru sekolah itu.

Meja-meja dirapatkan demi menyisakan ruang untuk tidur. Anak kedua mereka yang mendekati umur 7 tahun tengah asyik menonton film kartun kesayangannya.

"Kalau tidur begini saja, tidak pakai kasur," ujar Destria sembari menggelar seprei dan merapikan bantal untuk tidur.

Destria bekerja menjadi penjaga sekolah di sekolah itu sejak 2004 lalu.

Baca juga: Kisah Siswa yang Tinggal di Sekolah karena Tak Punya Rumah dan Pisah dengan Orangtua

 

Saat itu ia memberanikan diri mengutarakan niat menjadi penjaga sekolah. Sebab ia tak punya pilihan setelah kontrak bekerja di sebuah pabrik di Karawang berakhir.

"Saya tidak malu, karena saya punya anak istri yang harus dinafkahi. Sementara mencari pekerjaan itu gak gampang," kata Destria kepada Kompas.com.

Saat itu, ia tinggal di rumah dinas kepala sekolah yang saat itu dijabat ayahnya.

Namun setelah ayahnya pensiun dan rumah itu dibuat ruang kelas, Destria terpaksa tinggal di gudang sekolah, bersama kursi rusak, tangga, dan barang-barang lain.

Di sekolah itu ada rumah penjaga, tetapi saat itu dihuni seorang PNS. Sementara honor sebagai penjaga sekolah saat itu hanya Rp 150.000, tak cukup untuk mengontrak rumah sekaligus memenuhi kehidupan sehari-hari.

"Karena kondisinya tidak layak, seperti banyak nyamuk, banyak tikus, kami meminta izin untuk bermalam di ruang guru. Rumah penjaga sekolah juga saat ini rusak, tidak bisa ditinggali," kata Destria.

Baca juga: Penjaga Sekolah Ini 14 Tahun Tinggal di Ruang Guru, Honor Kecil hingga Sempat Tinggal di Gudang

Destria dan istri setiap hari setiap jam belajar rampung harus merapikan ruang guru. Setiap pagi, sekitar pukul 04.00 WIB harus sudah bangun dan merapikan kembali ruangan itu karena akan dipakai oleh guru saat jam belajar dimulai.

Barang-barang mereka, seperti baju dan alas tidur dibawa ke warung tempat istrinya berjualan.

"Jam 04.00 WIB mulai beres-beres, buang sampah, dan membersihkan sekolah," katanya.

Beruntung, ada beberapa pihak yang kerap mengulurkan tangan saat honornya belum turun, misalnya untuk membayar sekolah.

Apalagi, honor penjaga sekolah hanya Rp 500.000 dan biasanya cair setiap tiga bulan sekali. Untuk membantu keuangan keluarga, istrinya berjualan di sekolah itu.

"Saya juga mungut botol plastik bekas untuk tambah-tambah," katanya.

Meski demikian, mereka tetap bersyukur. Tidak mengeluh.

"Alhamdulillah, Allah sayang sama kita, diberi kesehatan," ucap Iis, istri Destria.

Harapan

Mereka berharap rumah penjaga sekolah segera diperbaiki agar tak perlu lagi tinggal di ruang guru.

"Kami berharap rumah penjaga sekolah diperbaiki," kata Destria.

Baca juga: Ini 5 Fakta Viral Siswa SMK Terpaksa Tinggal di UKS Sekolah

Destria juga berharap pemerintah lebih memperhatikan para penjaga sekolah. Sebab, mereka juga berkontribusi menjaga kebersihan, keindahan, dan keamanan sekolah.

"Harapannya, para penjaga sekolah lebih diperhatikan pemerintah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com