Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Anak 2 Tahun Tewas Dianiaya, Ayah Tiri dan Ibu Ditangkap Saat Akan Kabur

Kompas.com - 07/09/2019, 00:23 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Rabu malam (4/9/2019) Riki Ramadhan Sitepu (30) dan Sri Astuti (28) mengemasi barang-barangnya ke dalam tas. Malam itu keduanya hendak melarikan diri namun polisi lebih dahulu menciduk keduanya.

Polisi menangkap mereka menjelang tengah malam di Jalan Binjai - Bukit Lawang. Keduanya membawa tas berisi pakaian.

"Saat itu mereka hendak melarikan diri, menunggu tumpangan ke arah Bukit Lawang," ujar Kasatreskrim Polres Langkat AKP Teuku Fathir Mustafa, Jumat sore (6/9/2019).

Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap keterlibatan istri pelaku.

Baca juga: Ayah Tiri Aniaya Anak 2 Tahun hingga Tewas Terancam Hukuman Mati

 

Menurutnya, pihaknya masih belum bisa menggali lebih banyak informasi mengenai peran sang ibu korban lantaran kondisinya masih belum stabil.

"Peluangnya untuk jadi tersangka sangat kuat. Tapi sekarang ini kan kondisinya masih belum stabil," katanya.

Dijelaskannya, dari informasi yang sudah didapat, korban adalah anak pertama dan satu-satunya dari Sri Astuti. Dia menikah dengan Riki sekitar setahun yang lalu.

"Tentang bagaimana suami pertama dari ibunya ini, kita belum sejauh itu. Kita masih fokus di perkaranya," katanya.

Baca juga: Ayah Tiri Tega Siksa Anak 2 Tahun hingga Tewas, Penyebabnya Sepele

Disiksa 6 hari sebelum tewas mengenaskan

Diberitakan sebelumnya, Rabu (4/9/2019) kemarin, polisi menerima informasi dari masyarakat tentang adanya aroma menyengat di sebuah bukit di Kebun Karet Dusun I Desa Panco Warno Kec. Salapian Kab. Langkat.

Di lokasi, polisi mencurigai gundukan tanah dan ketika membongkarnya, ditemukan jasad anak dalam gulungan kain.

Anak tersebut kemudian diketahui bernama M Ibrahim Ramadhan, berusia 2 tahun. Anak pasangan suami istri Riki Ramadhan Sitepu dan Sri Astuti.

Dari hasil interogasi, anak tersebut dianiaya oleh Riki, ayah tiri korban. Korban dianiaya dari tanggal 19 - 25 Agustus 2019.

Korban meninggal pada tanggal 27 Agustus 2019 kemungkinan karena tidak kuat menahan rasa sakitnya.

Baca juga: Anak 2 Tahun Tewas Disiksa Ayah Tiri, Jasad Korban Dikubur di Lereng Bukit

Pelaku terancam hukuman mati

Jasadnya dikuburkan oleh Riki dan istrinya di lereng bukit di dalam kebun karet.

Penganiayaan terhadap korban tidak diketahui oleh masyarakat lantaran tempat tinggal mereka di tengah-tengah kebun karet.

Pelaku dijerat dijerat dengan dua pasal yakni, Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHPidana sub Pasal 80 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal hukuman mati.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com