SALATIGA, KOMPAS.com - Tiga pelukis yang tergabung dalam Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) menggelar pameran di Waroeng Joglo Bu Rini Salatiga.
Pameran yang dihelat 5-8 September 2019 tersebut diikuti Sabar Subadri (Salatiga), Amanatullah (Gresik), dan M. Asroel (Tabanan).
Uniknya, mereka bertiga tidak menggunakan tangan, tapi dengan kaki. Sabar, Amanatullah, dan Asroel memang tidak memiliki kedua tangan.
Bagi mereka, kaki juga berfungsi seperti tangan yang digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, termasuk melukis.
Meski menggunakan kaki dalam menggoreskan kuas ke kanvas, kualitas lukisan ketiganya tak bisa diremehkan.
Baca juga: Kisah Sukses Agus Yusuf, Pelukis dengan Mulut dan Kaki, Bisa Pameran Keliling Dunia
Bahkan, karya mereka sudah go international dan dikoleksi berbagai kalangan. Seperti karya Sabar yang dimiliki kolekter asal Taiwan, Inggris, dan Jepang.
Sabar mengatakan, pameran ini diselenggarakan untuk memeringati Hari Internasional Pelukis Mulut dan Kaki setiap tanggal 5 September.
"Semua pelukis yang menggunakan mulut dan kaki, hari ini berkarya untuk menunjukkan eksistensi. Khusus untuk Salatiga, ini sangat luar biasa karena bisa menghadirkan rekan saya dari luar kota. Mereka sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini," jelasnya.
Dia mengatakan sekarang bukan lagi eranya meremehkan pelukis mulut dan kaki. Meski memiliki keterbatasan, tapi mereka sangat memerhatikan kualitas karyanya.
Hal ini karena karya mereka harus memenuhi standarisasi yang diterapkan AMFPA. Di Indonesia sendiri, pelukis yang tergabung dalam AMFPA hanya sembilan orang.
Baca juga: Doa Seni dan Kolaborasi 3 Pelukis dalam 1 Kanvas untuk GM Sudarta
"Mereka bisa menjadi motivasi kita agar selalu berjuang dan semangat dalam kehidupan. Jangan mudah menyerah," tegasnya.
Arso sengaja mengundang Sabar, Asroel, dan Amanatullah untuk melukis di ruang publik agar masyarakat melihat langsung prosesnya.
"Ini kan menarik, masyarakat bisa melihat bahwa saudara kita bisa melukis dengan kaki, lalu hasilnya langsung dipamerkan," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.